- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto serta Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
Aktivis Menggelar Aksi di Asia, Mengecam Penggunaan Telur dari Kandang Baterai oleh McDonalds
Keterangan Gambar : Aktivis Menggelar Aksi di Asia, Mengecam Penggunaan Telur dari Kandang Baterai oleh McDonalds
Mediajambi.com – Act for Farmed Animals (AFFA) bersama Open Wing Alliance, koalisi organisasi perlindungan hewan terkemuka di Asia, melakukan aksi dengan memegang spanduk yang telah ditandatangani di depan gerai McDonald’s di kota-kota besar di delapan negara Asia pada Sabtu, 21 Mei 2022.
Aksi turun ke jalan hari ini adalah puncak dari rangkaian puluhan aksi di Asia selama tiga bulan terakhir menuntut McDonald’s di Asia untuk menghentikan penggunaan telur yang diproduksi di kandang baterai yang amat sempit dan menyebabkan ayam hampir tidak bisa bergerak. Pendukung yang menandatangani spanduk ini mendesak McDonald’s agar lebih ramah terhadap hewan. Spanduk diserahkan ke staf McDonald’s di penghujung aksi namun pihak McDonald’s menolak untuk menerima.
Protes turun ke jalan ini merupakan eskalasi dari kampanye sembilan bulan sebelumnya, seperti petisi online, mural dan pemasangan billboard di beberapa kota. Di Indonesia sendiri, aksi ini telah dilakukan di Jakarta, Yogyakarta dan Bali dengan puluhan aktivis yang berpartisipasi dalam aksi dan dipublikasikan oleh 34 artikel liputan media cetak dan elektronik. Koalisi bersama para aktivis berupaya untuk mendorong McDonald’s berkomitmen terhadap kebijakan bebas kandang baterai, terutama di Indonesia.
- OJK Terbitkan POJK Baru Perlindungan Konsumen 0
- SKK-Migas Kunjungi Lokasi Temuan Migas Baru di Sumatera Selatan0
- Program Ramadhan Brand BerbagiSalurkan1.000 Lebih Kebaikan0
- Premier Oil Lakukan Pengeboran Laut Dalam di WK Andaman II 0
- Nyaman Kadang Tidak Baik oleh Chika Olivia 0
Di Kuala Lumpur, para aktivis memegang poster di luar gerai McDonald’s pertama di distrik kehidupan malam yang ramai di kota tersebut. Di Hanoi, para aktivis menarik perhatian pengunjung McDonald’s saat hendak menyantap makan malamnya. Di Bangkok, perahu komuter sepanjang 20 meter yang mengantarkan penumpang ke dekat kantor pusat McDonald’s, dipenuhi gambaran ayam di balik jeruji menyerukan penerapan kebijakan bebas kandang baterai.
McDonald’s tertinggal dengan perusahaan lain dalam urusan kesejahteraan hewan
Ayam-ayam dalam kandang baterai berjejalan satu dengan yang lainnya hingga mereka tidak bisa meregangkan sayap atau melakukan perilaku alami yang semestinya seperti bersarang, mandi debu, atau sekadar bertengger. Penelitian juga menunjukkan telur dari sistem kandang baterai memiliki risiko yang lebih tinggi dalam kontaminasi salmonella.
Perusahaan pesaing McDonalds seperti KFC, Burger King dan Pizza Hut telah mengumumkan jangka waktu untuk mengakhiri penggunaan telur dari kandang baterai di Asia, sebagaimana yang telah dilakukan Shake Shack, Taco Bell, Tim Hortons, Krispy Kreme, Panda Express dan lainnya.
“McDonald’s semakin tidak sejalan dengan para pesaingnya karena gagal mengambil tindakan nyata untuk menghilangkan praktik kejam ini dari rantai pasokannya di Asia” kata Elfha Shavira, selaku manajer kampanye dari Act For Farmed Animals.
Mengabaikan Pelanggan di Asia
Dalam pernyataan kepada pemegang saham tahun 2022, McDonald's mengklaim bahwa perusahaan menggunakan "ukuran dan jangkauan globalnya" untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dalam rantai pasokannya, dengan mengatakan "kemampuannya untuk menyajikan makanan yang aman dan berkualitas berasal dari hewan yang dirawat dengan baik.”
Terlepas dari jaminannya pada publik, McDonald's mendapatkan nilai F untuk implementasi dalam laporan Business Benchmark on Farm Animal Welfare (BBFAW) dan peringkatnya telah turun dua tingkat sejak 2017. Berbeda dengan kebijakan bebas kandang di Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, Afrika Selatan dan pasar lainnya, McDonald’s telah gagal untuk menanggapi panggilan untuk memperluas komitmennya ke pasar Asia.
“Sementara McDonald's membanggakan tentang menggunakan jangkauan globalnya untuk meningkatkan kesejahteraan hewan, namun kenyataannya sumber pasokan telurnya memaksa jutaan ayam di Asia menjalani kehidupan yang menyedihkan, tanpa dapat melakukan perilaku alamiah mereka yang paling dasar” lanjut Elfha.(***)