- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
Belanja Pemkot 2024 Turun Rp148,1 Miliar Fasha : Tahun 2024 Dana Pemerintah Fokus untuk Pilkada

Keterangan Gambar : Belanja Pemkot 2024 Turun Rp148,1 Miliar Fasha : Tahun 2024 Dana Pemerintah Fokus untuk Pilkada/f-yen
Mediajambi.com- Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi menggelar paripurna dalam rangka
Penyampaian Laporan Hasil Kerja DPRD Kota Jambi Terhadap Rancangan KUA-PPAS
APBD Tahun Anggaran 2024 dan Penandatanganan Nota Kesepakatan KUA-PPAS Tahun
2024.
Paripurna itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Jambi,
Putra Abshor Hasibuan dan dihadiri oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, Senin
(24/7).
Pada penyampaian Laporan Hasil Kerja DPRD Kota Jambi
Terhadap Rancangan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2024 yang dibacakan oleh Kabag
Penganggaran dan Pengawasan Sekwan DPRD Kota Jambi, Romy Marantika mengatakan
Rencana Belanja Tahun 2024 adalah sebesar Rp1,596 Triliun.
Angka itu mengalami
penurunan sebesar Rp148,188 miliar atau turun sebesar 8,49 persen dibandingkan
dengan Belanja Daerah pada tahun 2023 yang sebesar Rp1,744 Triliun. “Turunnya
rencana belanja ini karena kita belum memasukkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan
Dana Insentif Daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengapresiasi
dan mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan segenap anggota Badan Anggaran
DPRD Kota Jambi yang telah bekerja secara optimal, bersama Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka
percepatan pembahasan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2024. Sehingga hari ini
(Senin,red) dapat dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara Eksekutif dan
Legislatif yang pada akhirnya juga dapat mempercepat proses dari penyampaian
Ranperda APBD Pemerintah Kota Jambi Tahun Anggaran 2024 kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Jambi.
“Dengan ditandatanganinya nota kesepakatan KUA dan PPAS APBD
Tahun Anggaran 2024 sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, pada
hakekatnya kita mempunyai tanggung jawab yang sama, melalui fungsi dan kewenangan
masing-masing untuk memberikan dampak positif dalam meningkatkan efisiensi,
efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam mendukung kinerja pemerintah
untuk mencapai keberhasilan pembangunan tahun anggaran 2024 mendatang,” kata
Fasha.
Dia melanjutkan, KUA dan PPAS Kota Jambi Tahun Anggaran 2024
ini merupakan dokumen yang memuat kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan,
yang tentunya terlebih dahulu telah memperhitungkan seluruh potensi pendapatan
dan mengakomodir belanja-belanja yang bersifat prioritas, wajib dan mengikat,
serta dengan tetap memperhatikan keserasian dan sinergi antara kebijakan
daerah, provinsi dan nasional, keterpaduan antara kepentingan publik dan
aparatur serta tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
“KUA dan PPAS ini juga telah diupayakan seoptimal mungkin
untuk dapat menampung berbagai program yang manfaat capaian kinerjanya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karenanya, rangkaian tahapan sejak
diajukannya Rancangan KUA dan PPAS hingga ditetapkan bersama dengan DPRD Kota
Jambi patut disyukuri. Meskipun dengan segala keterbatasan yang ada, namun
mengakomodir kebutuhan masyarakat di dalamnya. Dinamika yang terjadi dalam
pembahasan Rancangan KUA dan PPAS menjadi pembelajaran bersama untuk terus
menjalin sinergisitas dan menjaga konsistensi untuk memperbaiki perencanaan dan
pengelolaan keuangan daerah, dalam kondisi sumber daya keuangan yang terbatas,”
katanya.
Kata Fasha, untuk 2024 memang masih banyak yang sifatnya
prediksi. Yang jelas, tahun 2024 ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),
namun tidak banyak. “Kemudian biasanya ada penurunan di DAU, biasanya begitu.
DAK juga, apalagi DAK fisik, tidak perlu banyak kita berharap. Makin mandirinya
suatu daerah oitu, makin kecil DAK yang diterima. Tapi untuk DAU nanti kita
tunggu pidato presiden pada 17 Agustus nanti. Biasanya itu menggambarkan. Kalau
presiden bilang transfer ke daerah meningkat, maka DAU biasanya meningkat,”
katanya.
Selain itu, tahun depan juga kemungkinan tidak terlalu
banyak prasarana dan sarana yang bisa dibangun oleh pemerintah. Sebab, tahun
depan merupakan tahun politik. Dimana semua daerah melaksanakan pemilihan
kepala daerah. “Jadi dana terfokus untuk
Pilkada,” pungkasnya.(yen)