- Musuh Bersama Itu Bernama Stunting
- Sekda Apresiasi Pelaksanaan Uji Kompetensi Jurnalis Televisi
- Vaksinasi Massal Awak Media, Bersama Melindungi Bangsa
- Maulana, Jangan Ada Klaster Sekolah Seluruh Guru Harus Di Swab
- Kapolresta Jambi Lakukan Pengecekan Kesiapan Kampung Tangguh
- Pengeboran Eksplorasi Petronas Temukan Minyak di Madura
- Diknas Kota Jambi Simulasi Tatap Muka di Sekolah Adhyaksa
- Tim Gabungan Sidak di Polres Bungo dan Merangin
- Polda Jambi Gerak Cepat Tangani Karhutla
- Penanganan Stunting, Pj Gubernur Jambi Dorong BKKBN Libatkan PKK
Azmiah Sang Pelestari Batik Jambi Wafat
Berita Terkait

Mediajambi.com - Perajin batik Jambi yang gigih mengembangkan batik Jambi hingga naik daun, Azmiah (54) berpulang ke Rahmatullah, Rabu sore (17/2). Almarhum meninggal dunia, saat tengah duduk sore di kediamannya yang juga merupakan galery Rumah Batik Azmiah sekitar pukul 16.45 wib.
"Bundo meninggal sekitar jam 16.45 wib, sedang duduk, tiba tiba jatuh dan meninggal dunia. Bundo tidak lagi sakit," ujar putri keduanya, Dita kepada Media Jambi, Rabu sore.
Almarhum meninggalkan suaminya, Edi Sunarto yang juga mendukung Azmiah dengan menciptakan motif motif batik dan kedua anaknya, Dita dan Ayu.
Saat ini Dita sukses meneruskan usaha yang dirintis Azmiah, hingga batik Jambi semakin terkenal. Pelanggan rumah batik Azmiah kebanyakan kalangan pejabat lokal hingga orang orang penting di Indonesia.
Azmiah dikenal sebagai perajin yang konsisten membuat batik tulis, menggunakan pewarna alam dan motif yang khas.
Dita mengatakan, Bundo (panggilan akrab Azmiah) berpesan agar dirinya tetap membatik, tetap melanjutkan usaha batiknya. "Bundo minta saya membuat batik harus lebih bagus dan rapi dari dirinya," kata Dita mengenang.
Dita mewarisi kemampuan membatik dari bundonya. " Pesan Bundo, usaha ini harus ditingkatkan lagi jangan sampai putus di jalan krna usaha ini dibangun Bundo dari nol," katanya.
Azmiah perajin batik yang lahir di Olak Kemang seberang Kota Jambi tanggal 1 Agustus 1966. Dia mewarisi ketrampilan membatik dari ibunya yang juga pembatik, bernama Asmah. (Lin)
