- Buang Sampah Sembarangan, Pj Walikota Jambi Minta Tegakkan Sanksi Hukum
- Edi Purwanto beserta istri hadiri Akad Nikah Anak Gubernur Jambi
- Pernikahan Putri Gubernur Jambi diwarnai Prosesi Adat Kato Bajawab
- Mengatasi Tantangan Pensiun: Pj Walikota Jambi Beri Pembekalan Awal kepada ASN
- Bupati Tanjabbar Pimpin Apel Gabungan dan Silaturahmi ASN dan Non ASN Pasca Cuti Idul Fitri 1445 H
- Bupati Tanjab Barat, H. Anwar Sadat Tinjau TPU Desa Sialang
- Bupati Tanjabbar Berikan Sepeda Baru dan Kursi Roda untuk Pedagang Kecil dan Penyandang Disabilitas
- Pj Walikota Jambi Sidak ASN Usai Libur Lebaran
- Dua Kelompok Pemuda Tawuran Bawa Clurit dan Lempar Petasan di Belakang Rumdis Gubernur Jambi
- Timnas Indonesia U-23 Kalah Melawan Qatar di Doha
Belum Ada Laporan KIPI Dampak Vaksinasi COVID-19, Masyarakat Tidak Perlu Khawatir
Keterangan Gambar : Vaksinasi Covid-19 tahap I yang dilaksanakan secara serentak di 34 provinsi, 14 Januari 2021
Mediajambi.com - Program vaksinasi mulai dijalankan pemerintah kepada tenaga kesehatan setelah Presiden Joko Widodo mendapatkan vaksinasi pertama kali Rabu (13/1) lalu. Sampai saat ini Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) belum mendapat laporan. Jadi masyarakat dihimbau untuk berpartisipasi serta tidak mengkhawatirkan dampak serius dari vaksin COVID-19.
“Alhamdulillah sampai saat ini (15/1) belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang terjadi, jadi apabila ada kejadian yang tidak diinginkan atau kejadian luar biasa masyarakat harus melapor ke fasilitas kesehatan. Nanti laporan dicatat dan akan ditindaklanjuti Komisi Daerah dan Komisi Nasional KIPI yang merupakan komite independen dalam mengkaji hal ini,” terang Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari.
Mengenai KIPI Hindra mengatakan bahwa hal ini merupakan dampak alamiah dari produk vaksin, “Vaksin ini merupakan produk biologis, sehingga pada waktu dimasukkan ke dalam tubuh maka reaksi alamiahnya adalah memang menimbulkan reaksi lokal di tempat suntikan berupa kemerahan, pegal, bahkan menimbulkan demam, namun data menunjukkan gejala-gejala tadi jumlahnya kurang dari 1 persen dan bisa hilang dengan sendirinya,” terangnya.
Baca Lainnya :
- Lima Keahlian Harus Mahasiswa Tingkat Akhir0
- Kembali 15 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tahap III Tiba di Indonesia0
- Babinsa Koramil Nipah Panjan Ajak Pelajar Menjadi Pionir Prokes Covid-190
- Pegawai Positif Covid Kantor BPJS Kesehatan Tutup Sementara0
- Vaksin Sinovac Mampu Menurunkan Penularan 65,3% Covid-190
Lebih lanjut, Hindra Irawan menyampaikan rasa syukurnya karena program vaksinasi telah berjalan, “Kita patut bersyukur kepada Allah S.W.T, selain kita berikhtiar menjalankan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta melakukan 3T: tes, telusur, dan tindak lanjut, untungnya para ahli mencari upaya tambahan berupa vaksinasi untuk mencegah dan memberikan kekebalan dan sudah terbukti vaksin berhasil mengeradikasi penyakit cacar, mengeliminasi campak, dan tetanus neonatorum serta penyakit menular lainnya.”
Hindra juga meyakinkan vaksin COVID-19 sudah teruji keamanan dan efikasinya, “Vaksin ini sudah kita uji baik di luar negeri maupun di dalam negeri dan hasilnya telah kita peroleh sehingga memberikan tambahan perlindungan yang cukup bagi kita dan melengkapi usaha-usaha pencegahan yang kita lakukan.”
Menanggapi banyaknya masyarakat yang masih khawatir dengan efek dari vaksin Hindra berpendapat, “Saya kira masyarakat takut divaksinasi karena ada berita tidak benar terkait vaksin COVID-19 ini, masyarakat sebetulnya tidak perlu khawatir dan jangan mudah percaya berita-berita hoaks yang beredar terutama berita terkait vaksin yang mampu berdampak serius. Badan Pengawas Obat dan Makanan tidak mungkin memberikan izin penggunaan apabila vaksin COVID-19 terbukti tidak aman,” pungkasnya.