Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengingatkan Kisah Pilu Abel Tasman

By MS LEMPOW 06 Des 2023, 21:18:51 WIB Nasional
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengingatkan  Kisah Pilu Abel Tasman

Keterangan Gambar : Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengingatkan Kisah Pilu Abel Tasman


Mediajambi.com - Erupsi Gunung Merapi Minggu 3 Desember 2023 yang menewaskan banyak pendaki gunung kembali mengingatkan masyarakat tentang tragedi Abel Tasman, yang namanya kemudian diabadikan menjadi Tugu Abel.

Setelah 31 tahun berlalu, kisah serupa terjadi dan menimpa M Adan (21), mahasiswa Universitas Islam Riau. Adan menjadi korban erupsi Gunung Api Merapi Sumbar, di hari Minggu itu. Ia tewas setelah lebih menolong tiga temannya yang hampir terperosok ke jurang. M Adan sendiri terporosok ke jurang demi menyelamatkan teman-temannya. Ia ditemukan tim sar gabungan dengan kondisi kedua kakinya sudah patah.

    Kisah M Adan berjuang untuk lolos dari maut diperoleh dari Sudiman (Pamannya) pada Selasa, (5/12/2023) di pemakaman umum Jalan Lintas Timur KM 20, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

    Kisah Adan nyaris mirip dengan kejadian yang menimpa Abel Tasman dari Kota Padang. Abel  tewas karena terjebak erupsi pada Minggu, 5 Juli 1992.

    Saat itu, Abel bersama temannya Sulastri sudah berada di puncak, sementara teman mereka lainnya masih di belakang.

    Abel dan Sulastri berusaha berlindung dan menyelamatkan diri dari hujan batu panas. Tetapi nasib berkata lain, Abel tertimpa batu besar di kepalanya, dia tewas di tempat.

    Jasad Abel Tasman berhasil dievakuasi oleh tim SAR beserta relawan keesokan harinya yaitu pada Senin, 6 Juli 1992.

    Bagi para pendaki Tugu ini sangat familiar, merupakan penanda jalur naik dan turun menuju puncak Merpati.

    Tugu itu dibangun tanggal 5 Juli 1994 oleh sekitar 30 orang pendaki untuk mengenang sosok Abel.

    Posisi tugu yang ditancap saat ini bukanlah posisi persis tempat Abel meninggal dunia. Puncak Merpati tempat Abel menghembuskan nafas terakhirnya sulit untuk digali, sebab apabila digali dapat mengakibatkan tanah longsor.

    Oleh karena itu, tugu Abel dibangun menyerong menghadap puncak Merpati. Ini menandakan bahwa Abel “sedang menghadap” ke puncak Merpati.

    Cerita Tugu Abel ini sangat melegenda di kalangan pendaki hingga kini. Setiap pendaki yang berhasil mencapai Top, pendaki senantiasa memanjatkan doa untuk Abel. Konon kabarnya, teman gadis masih setia menjalani hari-harinya "sendirian" demi menjaga cintanya  terhadap Abel.

    Kisah Pilu Itu Kembali Terjadi

    Kembali ke kisah Adan, pamannya mengatakan semua Adan pamit untuk ke Padang. Namun dia merubah rencananya dengan pergi mendaki gunung bersama teman temannya. "Entah mengapa dia merubah rencananya, dia kemudian menghubungi orang tuanya minta izin mendaki gunung," kata Sudirman.

    Setiba di Gunung Marapi, Adan tetap berkomunikasi dengan orang tuanya. Dia juga mengabarkan kondisi Marapi saat itu tengah erupsi.

    Setelah di gunung, Adan sempat menelpon keluarganya dan memberi kabar kondisi di Gunung Marapi. Saat itu Marapi dalam kondisi erupsi. Adan juga sempat mengirim lokasinya melalui google share location. "Adan sempat mengirim lokasinya, namun setelah itu komunikasi terputus. Kami mendapat kabar dari temannya, kalau almarhum sempat menolong kawannya tiga orang dengan kondisi kakinya sudah patah," kata Sudirman.

    Usai mendapat kabar itu, keluarga korban langsung pergi ke Gunung Marapi. Mereka tidak bisa mendekati Gunung Marapi karena dilarang dan mereka mendapat kabar bahwa Adan sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit Dr Achmad Mokhtar. Pihak keluarga langsung menjemput Adan dan membawa jenazahnya ke Pekanbaru.

    Adan merupakan 1 dari 4 orang mahasiswa Universitas Riau yang mejadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Dari jumlah itu. Dua orang mahasiswa meninggal, 1 selamat dan 1 masih dicari.

    "Ada 4 mahasiswa UIR, yaitu Nazatra Adzin Mufadhal, Ilham Nanda Bintang, Muhammad Adan serta Aditya Sukirno Putra," ujar Kabag Humas Kampus UIR, Harry Setiawan.

    Harry menyebutkan, untuk dua orang mahasiswa UIR yang meninggal dunia yaitu M Adan (21) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22). Mereka berdua merupakan warga Kota Pekanbaru.

    "Satu mahasiswa lainnya belum ditemukan atas nama Ilham Nanda Bintang. Sedangkan Aditya Sukirno Putra ditemukan selamat dan masih dalam perawatan," katanya.

    Nazatra Adzin Mufadhal merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ilham jurusan Ilmu Hukum, M Adan juga Ilmu Hukum dan Aditya di Ilmu Pemerintahan.

    Gunung Marapi merupakan Gunung api aktif yang masuk ke dalam wilayah administrasi dua Kabupaten di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

    Gunung yang memiliki ketinggian 2.891 mdpl ini dapat terlihat dari sejumlah wilayah di Sumatera Barat seperti di Kota Bukittinggi dan Padangpanjang.

    Letusan Marapi pada hari Minggu mengeluarkan kolom abu mengandung material vulkanik yang membumbung hingga 3.000 meter dari puncak kawah atau sekira 5.891 mdpl.

    Erupsi tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Namun, status waspada level II Gunung itu sudah ditetapkan sejak 3 Agustus 2011 dan telah mengalami beberapa kali erupsi.(Lin)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :