Fachrori Lepas Ekspor Perdana Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku
Apresiasi Kerja Keras Semua Pihak

By MS LEMPOW 29 Jul 2020, 09:07:12 WIB JAMBI MANTAP
Fachrori Lepas Ekspor Perdana Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku

Mediajambi.com - Gubernur Jambi H Fachrori Umar, menaruh harapan besar akan pembangunan perkebunan serta peningkatan ekonomi masyarakat saat melakukan Pelepasan Ekspor Perdana Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku, Selasa (28/7/2020).
Fachrori mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui Pelabuhan Talang Duku yang tentunya dapat memberi dampak positif bagi pembangunan serta perekonomian Jambi. "Dampak positif pada nilai jual dan nilai tambah Kopi Kerinci juga dapat meningkatkan kesejahteraan secara langsung maupun tidak langsung bagi petani dan keluarga," ungkap Fachrori.
Hadirnya Kopi Kerinci di Belgia memberi ruang dan kesempatan bagi petani dalam hal pemasaran yang terkadang menjadi kendala saat masa panen tiba. "Mengurangi tingkat kejenuhan pasar kopi dalam negeri dan harapan lain kita dapat menjaga ekosistem lingkungan dengan mengikuti arahan  pihak terkait yang melakukan pendampingan bagi petani," sambung Fachrori.
Selanjutnya, Gubernur Jambi menegaskan kepada semua pihak untuk berupaya menjamin iklim pertanian yang kondusif dan stabilisasi harga ditingkat petani dengan terus berinovasi agar tata niaga tetap stabil, serta harus berinovasi termasuk mencari pembeli baru dari luar negeri. "Saat kopi melimpah, tidak terjadi penurunan harga dan ini momentum kebangkitan Kopi Kerinci dan kopi daerah Jambi lainnya," ujar Fachrori.
Fachori Umar menyatakan bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk mengembangkan komoditas perkebunan rakyat, seperti kopi, kayu manis, karet, pinang, dan kelapa. “Pendampingan organisasi petani oleh Rikolto salah satunya membantu menjembatani petani kopi di Jambi untuk memasuki pasar Eropa. Kami ingin mengajak organisasi petani untuk terus meningkatkan kualitas kopi, juga praktik budidaya yang lebih baik dan ramah lingkungan, sehingga pendapatan petani juga meningkat secara berkelanjutan.”
Kepala Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Ir.Junaidi,MM, menyampaikan, keberadaan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui pelabuhan yang ada di Provinsi Jambi merupakan prestasi kerja yang memiliki keuntungan dan keunggulan bagi daerah. "Provinsi mulai akselerasi kegiatan ekspor dan ini sesuai dengan tiga program strategi kementerian pertanian yaitu KUR, Komando Strategi Tani, Gratieks merupakan gerakan tiga kali lipat ekspor. Saat pandemi Covid-19 ini banyak yang tiarap, namun pertanian harus bergerak terus karena itu kebutuhan," tegas Junaidi.
Bupati Kerinci, H.Adi Rozal mengaku sangat senang dengan kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat Kerinci, khususnya petani kopi dengan terealisasinya ekspor tersebut. "Kata tidak cukup untuk ungkapkan terima kasih atas kegiatan ini yang telah memberi perhatian serta pemasaran yang mempermudah penjualan dan peningkatan harga di masyarakat," ungkap Bupati Kerinci.
Adi Rozal mengatakan, pelepasan ekspor perdana Kopi Kerinci melalui pelabuhan Talang Duku memberi semangat bagi petani kopi yang menunggu masa tanam 2,5 - 3 tahun menjelang masa panen. "Dulu, harga empat ribu sekarang bisa 20 ribu sekilo, dan Kopi Kerinci tingkat keasaman yang sangat baik setelah dites labor. Untuk itu, jaga kualitas dan ikuti standar eksportir," terang Adi Rozal.
Kepala Badan Karantina Pertanian Provinsi Jambi Kelas I, Guntur,SP,MM menyampaikan bahwa komoditas ekspor yang dilepas perdana ke Benua Eropa ini bernilai Rp1,4 miliar yang selama ini ekspor Kopi Kerinci dan juga komoditas  lainnya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di luar Provinsi Jambi.
"Akhirnya bisa lakukan ekspor langsung melalui Jambi, biasanya melalui Belawan Medan, Teluk Bayur Padang, bahkan Teluk Panjang Lampung dan harapan kita tambah volume, frekuensi guna meningkatkan perekonomian. Kita masih ada  kayu manis, cangkang sawit/PKE, sarang burung walet, kelapa. Ada 24 jenis dengan tujuan 32 negara," ujar Guntur.
Guntur menambahkan, Jambi yang memiliki komoditas unggulan yang telah laris di pasar global, namun selama ini masih dilalulintaskan melalui pelabuhan di luar Jambi. Produk pertanian tersebut antara lain kulit kayu manis (Cassiavera) yang juga berasal dari Kabupaten Kerinci dan Merangin, cangkang sawit, sarang burung walet, dan kelapa bulat asal Tanjung Jabung Timur.
Kopi Kerinci berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian sepanjang Januari hingga Juli 2020 telah difasilitasi ekspornya sebanyak dua kali pengiriman dengan total 16,25 kilogram tujuan Hongkong.
IQFAST Karantina Pertanian Jambi juga mencatat beberapa komoditas perkebunan lainnya yang turut diekspor, yakni karet, pinang, biji dan cangkang sawit senilai Rp 29,4 miliar. Ketiga komoditas tersebut diekspor ke negara di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Tercatat selama semester 1 tahun 2020, jumlah komoditas yang diekspor adalah 24 jenis dengan total nilai Rp1,9 triliun. Sementara, komoditas baru yang diekspor pada semester 1 tahun 2020, antara lain pakan ternak (ampas kelapa), bubuk daun jambu biji, kayu gaharu, dan teh senilai Rp 78 juta.
Koperasi Koerintji Barokah Bersama yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mengekspor 15,9 ton kopi Arabika Spesialti ke Belgia, dengan pendampingan LSM Rikolto. Koperasi Koerintji Barokah akan mengirimkan sebanyak 290 karung kopi (15,9 ton) Arabika Spesialti dalam 5 varian proses ke ‘Sucafina Specialty’, perusahaan kopi berbasis di Antwerp, Belgia, yang menghubungkan kopi berkualitas dari organisasi petani dengan roaster di kawasan Asia Pasifik, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Meskipun ekspor kali ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan secara mandiri oleh Koperasi Koerintji Barokah, namun Koperasi ini telah berhasil menjual kopinya ke pasar internasional sejak 2017 yaitu sebanyak tiga kali ke Belgia, serta ke Amerika Serikat dan Hong Kong. (mas)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment