- Reaksi Pascavaksinasi Covid-19 : Kebanyakan Hanya Pegal, Lapar, dan Ngantuk
- Salurkan Bantuan di Merangin, Fachrori Harap Sinergitas Pembangunan Ditingkatkan
- Fachrori Bersinergi dengan Baznas dan Bank Jambi Perkuat Pendidikan
- Rumah Makan Basuo Ditutup, Karena Langgar Prokes Covid-19
- Terlibat Kasus Bansos Ihsan Yunus, Dirotasi Jadi Anggota Komisi II
- Rakit Terbalik, Agus Hanyut di Sungai Batanghari
- Ditlantas Polda Jambi Gelar Donasi Bagi Korban Gempa Sulbar
- Kadiv Pas Jambi Bantah Keterlibatan Jajaran Lapas Terkait BNN Tangkap Pengedar Sabu
- Langgar Izin Prokes, Rumah Makan Basuo Disegel Pemkot
- Awal Tahun 2021, MX King 150 Warna Baru Meluncur
Ida Yuliati Hasil Swab Negatif Santri Al Hidayah Boleh Pulang
Berita Terkait

Keterangan Gambar : Kadinkes Kota Jambi, Ida Yuliati
Mediajambi.com - Setelah menjalani isolasi sejumlah santri dari Pondok pesantren Al Hidayah, Kota Jambi dinyatakan sembuh dari COVID-19. Mereka diperbolehkan pulang dan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Kadinkes Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan mereka diperbolehkan pulang setelah hasil swab mereka dinyatakan negatif. "Dari 16 itu ada sekitar 10 yang sudah diperbolehkan pulang. Sisanya masih menunggu swab,” ungkapnya beberapa hari lalu.
Kata Ida, 10 santri tersebut telah dilakukan pemeriksaan swab sebanyak 2 kali, dan hasilnya negatif. “Alhamdulillah sudah negatif ya. Sisanya ini masih menunggu giliran, mereka menjalani isolasi di Gedung Bapelkes Pijoan,” jelasnya.
Ida Yuliati mengimbau kepada warga Kota Jambi, agar senantiasa disiplin dalam menerapkan protokol 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
“Saya rasa itu tidak susah ya, jadi memang perlu peran aktif semua pihak. Tidak hanya pemerintah saja, namun juga masyarakat sendiri dengan disiplin mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, ada 16 santri yang menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Kota Jambi terkonfirmasi positif Covid-19. Wakil Walikota Jambi, Maulana mengatakan, terhadap Santri lainnya telah dipulangkan ke daerah masing-masing untuk melakukan isolasi mandiri.
“Jika ada gejala, diharapkan dapat melaporkan ke satgas masing-masing wilayah,” jelasnya. Lebih lanjut, penularan terhadap belasan santri ini diduga berasal dari kontak di luar pesantren dan dengan guru mereka. “Namun demikian kita masih melakukan tracking. Dua di antaranya adalah warga Kota Jambi, namun karena pesantrennya berada di Kota Jambi, maka ini tugas kita. Kita juga sudah berkoordinasi dengan tim satgas Provinsi,” tutup Maulana. (yen)
