Kpw BI Jambi Proyeksikan Inflasi 2021 dalam Rentang Sasaran Inflasi Nasional

By MS LEMPOW 19 Jan 2021, 07:15:19 WIB Ekonomi
Kpw BI Jambi Proyeksikan Inflasi  2021 dalam Rentang Sasaran Inflasi Nasional

Mediajambi.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memproyeksi Inflasi Provinsi Jambi tahun 2021 diperkirakan berada di dalam rentang sasaran inflasi nasional. Hal ini didorong oleh stabilnya inflasi kelompok bahan makanan serta terjaganya daya beli pasca pandemi. 

“Harga komoditas bahan makanan diperkirakan cukup terjaga seiring tersedianya kebutuhan pangan masyarakat dan kondusifnya kondisi cuaca sehingga turut mendukung produksi hasil pertanian,” ujar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution pada pertemuan awal tahun Anggota Forweb Jambi yang dilakukan secara virtual, Senin 18 Januari 2021.

Dikatakannya, tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat didorong oleh perbaikan pendapatan masyarakat serta terjaganya daya beli pasca pandemic COVID-19. Namun demikian kata Suti terdapat risiko yang patut dicermati terkait dengan potensi kenaikan harga tariff tranportasi, normalisasi TDL, harga pupuk, perubahan pola cuaca, kebijakan perdagangan dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. “Pemulihan ekonomi pasca pandemic yang meningkatkan aktivitas usaha dan permintaan masyarakat,” ucapnya.

Baca Lainnya :

Dijelaskannya, penyesuaian tariff angkutan udara oleh maskapai penerbangan pada peiode HBKN dan libur nasional pasca pandemic COVID-19. Kenaikan harga eceran rokok seiring dengan kenaikan tariff cukai tembakau ditahun 2021. Normalisasi tariff listrik sejalan dengan pemulihan ekonomi. 

Laju inflasi Provinsi Jambi sampai dengan Desember 2020 tercatat 3,01% (yoy) atau lebih tinggi dari tiga tahun belakangan. Namun masih berada didalam rentang target inflasi nasional. Meningkatnya tekanan inflasi ditengah pandemic sangat membebani masyarakat yang mengalami penurunan daya beli akibat COVID19.

Inflasi tahun 2020 terutama disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya seiring dengan terbatasnya pasokan beberapa komoditas bahan pangan dan tingginya harga emas perhiasan.

Meskipun demikian, terdapat sejumlah faktor yang menahan tekanan inflasi, diantaranya penurunan tariff listrik pelanggan PLN golongan rendah sejak 1 Oktober 2020 sebagai salah satu bentuk insentif untuk mengurangi beban masyarakat ditengah pandemi.(mas)

 



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment