Mediajambi.com - Atlet, pelatih bahkan Ketua Cabor mengeluhkan kualitas seragam Kontingen Jambi ke PON XX/2021 di Papua. Kualitasnya dinilai jelek, brand tidak asli dan asal asalan. Sementara harga satu seragam dikabarkan mencapai Rp 2 juta.

"Brandnya bolehlah terkenal, tapi kualitasnya parah, palsu.  Sepatu antara kiri dan kanan beda," ungkap seorang pelatih sambil memperlihatkan sepatu yang diberikan Dispora Provinsi Jambi, sehari jelang acara pelepasan kontingen Jambi, Sabtu (11/9).

Atlet juga mengaku kecewa, karena jaket dan celana  training yang diberikan mudah robek. "Bahannya tipis dan mudah robek. Kalau kita bawa berlari dan bergerak ganpang sobek. Sampai Papua sobek nian," ujar atlet itu sembari memperlihatkan jaketnya. 

Baca Lainnya :

• Walikota Sungaipenuh Intruksikan Puskesmas Gencar Layanani Vaksinasi Lansia 0
• Tinjau Vaksinasi Serentak 10 Titik di NTB, Kapolri Harap Target Pemerintah Segera Terwujud0
• Antusias Pelajar dan Warga Mengikuti Vaksinasi Massal Diadakan Polres Kerinci0
• Bobee Builder Laporkan Akun Tiktok Imnotfatjustfluffy ke Polda Jambi0
• Kasus Covid-19 di Provinsi Jambi Mulai Melandai, Masyarakat Jangan Lengah0

Ketua Pengprov Taekwondo Jambi yang juga anggota DPRD Kota Jambi, Budiyako juga menyayangkan kualitas seragam atlet. "Ya tidak sesuai harapan,banyak dikeluhkan oleh atlet" katanya. Dia berharap, kedepan persoalan seragam Kontingen ini bisa lebih baik. Pihaknya memilih untuk tetap mempergunakan seragam lama mereka karena dinilai lebih baik.

Kadispora Jambi, Ronaldi mengatakan pengadaan seragam Kontingen sudah melalui proses lelang. Dia mengaku tidak tau berapa nilai seragam tersebut. "Kalau anggaran mendetailnya saya  tidak tau karena lelang," katanya.

 Menurut Ronaldi, seragam itu tidak perlu dipersoalkan karena yang terpenting adalah prestasi. "Buat apa seragam bagus tetapi prestasinya tidak ada," katanya.

Ketua KONI Provinsi Jambi, Budi Setiawan menilai jaket kontingen yang juga diberikan untuknya cukup bagus. "Cukup bagus, tetapi kalau dibandingkan dengan yang bermerek, ya ini paling jelek," katanya. (Lin)