- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
Bricket LK Coffee: Inovasi Ramah Lingkungan dari Gampong Lamkeunung

Keterangan Gambar : Bricket LK Coffee: Inovasi Ramah Lingkungan dari Gampong Lamkeunung
Mediajambi.com – Sebuah inovasi unik hadir dari Gampong
Lamkeunung, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Bricket LK Coffee,
produk berbentuk arang yang terbuat dari ampas kopi (coffee logs), kini mulai
menarik perhatian sebagai solusi ramah lingkungan dan berdaya guna tinggi.
Usaha ini telah berjalan sejak Januari 2025 dan pertama kali dikenalkan pada
peresmian Gampong Lamkeunung sebagai Kampung Bebas dari Narkoba (KBN) ke-25
pada Februari 2025.
Bricket LK Coffee merupakan produk dari Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)
Lamkeunung. Saat ini, usaha ini melibatkan 12 pekerja yang seluruhnya adalah
ibu-ibu dari Gampong Lamkeunung. Dengan harga jual Rp1.000 per pcs atau
Rp20.000 per kemasan, produk ini menawarkan nilai ekonomis yang menjanjikan
bagi masyarakat setempat.
Namun, produksi masih terbatas karena proses pembuatan yang
masih dilakukan secara manual. Dengan hanya mengandalkan satu mesin sederhana,
kapasitas produksi harian hanya mencapai 100 pcs. Padahal, menurut Ibu Wina,
salah satu penggerak usaha ini, potensi produksi sebenarnya bisa mencapai 1.200
pcs per hari apabila didukung dengan tambahan mesin yang memadai.
Keuchik Gampong Lamkeunung, Amiruddin Idris, mengungkapkan
bahwa usaha bricket ini akan menjadi fokus utama pada tahun 2026. Rencananya,
pengembangan usaha akan menggunakan dana desa, serta terbuka bagi investor yang
ingin berkontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat di Gampong Lamkeunung.
Dukungan terhadap usaha ini juga datang dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh. Pada Selasa, 11 Maret 2025, Agen
Fasilitas Bea Cukai Aceh mengunjungi Gampong Lamkeunung untuk melihat langsung
proses produksi bricket. Muparrih, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan
Hubungan Masyarakat Bea Cukai Aceh, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan
asistensi industri kepada para pelaku UMKM.
“Salah satu fungsi
Bea Cukai adalah industrial assistance. Kami datang langsung untuk melihat,
menggali potensi, serta mendorong UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas
produksi mereka. Bricket dari kopi ini merupakan produk unik dan potensial
untuk dikembangkan, terutama karena bahan baku ampas kopi yang melimpah di Aceh
dan minimnya kompetitor di pasar,” ujar Muparrih.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Bricket LK
Coffee diharapkan dapat berkembang lebih pesat, membuka lebih banyak lapangan
kerja, serta menjadi salah satu produk unggulan yang membawa manfaat bagi
masyarakat dan lingkungan.
https://kanwilaceh.beacukai.go.id/berita/bricket-lk-coffee-inovasi-ramah-lingkungan-dari-gampong-lamkeunung