- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
FKUB Harap Rawat Kerukunan Umat Beragama di Jambi

Keterangan Gambar : FKUB Harap Rawat Kerukunan Umat Beragama di Jambi
Mediajambi.com - Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani mengharapkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) terus menjaga dan merawat kerukunan umat beragama di Provinsi Jambi sehingga tetap berjalan dengan kondusif. Hal tersebut disampaikan Sani pada Rapat Koordinasi (Rakor) FKUB Provinsi Jambi Tahun 2022, yang berlangsung di Hotel Golden Harvest Jambi, Kamis (28/07/2022).
“Saya harap kondisi ini terus berkelanjutan, kerukunan, kondusifitas terus terawat agar pelaksanaan program pembangunan dapat berjalan optimal dan merata. Melalui rakor ini saya mengimbau kepada FKUB Provinsi Jambi dengan segala aktivitasnya agar senantiasa memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Provinsi Jambi,” ujar Sani.
Sani menuturkan, semoga rakor ini dapat berjalan dengan lancar serta menghasilkan output positif, baik bagi perkembangan FKUB Provinsi Jambi kedepannya, yang tentu saja akan berdampak besar bagi keutuhan kehidupan bermasyarakat di Provinsi Jambi. Selama ini, kerukunan dan toleransi umat beragama di Provinsi Jambi telah berjalan dengan baik, hal ini tentu saja tercipta karena tingginya toleransi, sikap saling menghargai dan saling menghormati antar umat beragama di Provinsi Jambi.
Lebih lanjut, Sani mengungkapkan, moderasi beragama merupakan upaya kreatif untuk mengembangkan sikap keberagamaan, sebagai salah satu langkah preventif menghadapi desakan ketegangan akibat klaim kebenaran dari individu dengan interprestasi literal dan penolakan arogan atas ajaran agama yang dapat mengarah pada paham radikalisme dan sekularisme.
- Al Haris Harap Wisudawan Berikan Sumbangsih Nyata Bagi Masyarakat0
- Al Haris Tanda Tangani Kesepakatan Bersama Pengelolaan BMN 0
- Gubernur Jambi H Al Haris Lepas Atlet Sepatu Roda0
- Al Haris: KOSN PDBK Ajang Kompetisi Anak Berkebutuhan Khusus 0
- DPD PAI Diharapkan Kembangkan Potensi Anggrek Jambi0
“Moderasi beragama menjadikan toleransi sebagai cara terbaik untuk menghadapi paham-paham yang dapat mengancam kehidupan beragama, yang dikemudian hari akan berimbas terhadap persatuan dan kesatuan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Sani.
Sani juga berpesan kepada FKUB sebagai mitra pemerintah dengan perannya yang strategis untuk mengelola keberagaman dan merawat kerukunan di Indonesia, bergandeng tangan dengan pihak terkait, agar menumbuhkan semangat untuk memelihara kerukunan dan menghormati keberagaman agama dalam kehidupan bermasyarakat, melalui berbagai dialog maupun mediasi, hingga sosialiasasi dan pembinaan kepada masyarakat.
“Upaya upaya ini kita lakukan juga menjadi langkah deteksi dini terhadap permasalahan umat beragama di masyarakat, khususnya di Provinsi Jambi serta dapat menjadi wadah untuk menampung aspirasi sebagai bahan masukan bagi kebijakan pemerintah kedepannya,” tutup Sani.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi, Mukti Said mengatakan, FKUB di berbagai daerah baik itu tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota mengemban tugas penting bagi berlangsungnya kehidupan beragama ditengah tengah masyarakat untuk rukun dan damai serta melakukan pemberdayaan masyarakat dalam perjalanan pengemban tugas berhadapan dengan permasalahan.
“Permasalahan-permasalahan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu kategori pertama yaitu kategori masalah substantif atau masalah-masalah yang memang menjadi tugas pokok sendiri seperti pendirian rumah ibadah dan konflik agama kemudian kategori kedua yaitu masalah operasional seperti persoalan pendanaan organisasi pengurusan dan lain sebagainya,” kata Mukti. (mas)