- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Fraksi PDIP dan PKS Soroti Capaian PAD Kota Jambi Tahun 2023 yang tak Capai Target

Keterangan Gambar : Fraksi PDIP dan PKS Soroti Capaian PAD Kota Jambi Tahun 2023 yang tak Capai Target
Mediajambi.com - Fraksi PDIP DPRD Kota Jambi mengkritik
capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi yang tidak mencapai target pada
tahun 2023.
Menurut Frans Sugama, PAD hanya terealisasi sebesar 82,88
persen dari target yang telah ditetapkan.
"Hanya terealisasi sebesar 82,88 persen dari target,
seharusnya tidak ada target yang tidak tercapai," kata Frans Sugama saat
membacakan pandangan umum Fraksi PDIP pada rapat paripurna mengenai Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2023.
Frans menegaskan perlunya pembentukan tim monitoring PAD
agar tidak terjadi bias dalam penerimaan PAD di masa mendatang. "Sehingga
semua komponen pajak dan retribusi bisa meningkat," jelasnya.
Sementara itu, Fraksi PKS juga memberikan pandangan kritis
terhadap postur APBD Kota Jambi yang saat ini masih sangat bergantung pada
komponen pajak daerah.
"Pajak daerah ini punya potensi yang masih cukup besar,
kita berharap pemerintah terus menggali sumber-sumber pajak dan retribusi ini.
Akan tetapi pesan kami, upaya peningkatan pajak dan retribusi ini jangan sampai
menambah beban kepada masyarakat dan tidak boleh membebani pelaku UMKM apalagi
membebani masyarakat yang berpenghasilan rendah," ujar Jubir Fraksi PKS,
Zayadi.
Fraksi PKS menekankan pentingnya mencari keseimbangan dalam
upaya peningkatan PAD tanpa memberatkan masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan
rendah dan para pelaku UMKM.
Menanggapi kritik dari kedua fraksi tersebut, Penjabat Wali
Kota Jambi, Sri Purwaningsih mengatakan jika perjuangan dari BPPRD untuk mengejar target tersebut sudah sangat luar
biasa.
"Kalau dalam prakteknya memang ada yang meleset. Kita
juga harus memahami kehadiran UU Ciptaker juga turut mempengaruhi, nanti saya
akan Panggil kepala BPPRD Kota Jambi akan saya tanyakan apakah karena
undang-undang Ciptaker itu atau karena ada faktor lain," katanya.
Sri mengatakan jika pemerintah Kota Jambi berkomitmen untuk
terus berupaya meningkatkan PAD dengan mengoptimalkan potensi yang ada tanpa
menambah beban masyarakat.
"Berbagai saran dan masukan dari fraksi-fraksi DPRD
diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Jambi dalam menyusun
kebijakan keuangan yang lebih baik di masa mendatang," katanya.
Pemerintah Kota Jambi juga berjanji untuk terus menggali
sumber-sumber pendapatan daerah lainnya serta memperbaiki sistem pengelolaan
keuangan daerah agar lebih transparan dan akuntabel. *