Gelar Aksi di Lima Kota, AFJ Desak McDonalds Indonesia Terapkan Kebijakan Kesejahteraan Ayam Petelur

By MS LEMPOW 29 Jan 2024, 14:54:51 WIB PERTANIAN
Gelar Aksi di Lima Kota, AFJ Desak McDonalds Indonesia Terapkan Kebijakan Kesejahteraan Ayam Petelur

Keterangan Gambar : Gelar Aksi di Lima Kota, AFJ Desak McDonalds Indonesia Terapkan Kebijakan Kesejahteraan Ayam Petelur yang Lebih Tinggi


Mediajambi.com - Sejumlah aktivis dari organisasi perlindungan hewan Animal Friends Jogja (AFJ) berdiri berjajar memegang poster di antara kerumunan Car Free Day (CFD) di depan McDonald’s Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Salah satu poster mengilustrasikan gambar ayam petelur yang terbujur lemas, bertuliskan ajakan kepada publik untuk mempertanyakan apakah McDonald’s Indonesia mendukung penderitaan ayam petelur. Aksi ini merupakan rangkaian dari aksi lima kota yang dilakukan tanggal sejak 23 hingga 29 Januari 2024 di Yogyakarta, Semarang, Bandung, Bogor, dan berakhir di Jakarta, sebagai upaya penyadartahuan kepada masyarakat mengenai sumber telur konsumsi serta desakan untuk McDonald’s Indonesia agar segera memberikan komitmennya terhadap penerapan kesejahteraan ayam petelur yang lebih tinggi dalam rantai pasok telur mereka.

Di Semarang, Bandung, dan Bogor, para aktivis melakukan aksi turun ke jalan dengan menempel poster di titik-titik strategis kota serta menyerahkan postcard ke gerai-gerai McDonald’s sebagai bentuk aspirasi dari masyarakat mengenai sumber telur yang dipakai oleh McDonald’s. AFJ juga melakukan aksi damai dengan memegang poster di Tugu Muda, Semarang dan aksi teatrikal bersama seniman pantomim Wanggi Hoed di depan McDonald’s Simpang Dago, Bandung. Sedangkan di Jakarta, para aktivis melakukan aksi damai di Car Free Day dengan memegang poster, menyerahkan postcard ke gerai-gerai McDonald’s, dan mengadakan pemutaran video “Hen’s Dream” yang direspons dengan pertunjukkan pantomim oleh Wanggi Hoed, mengenai kondisi ayam petelur dalam kandang baterai, bertempat di Westwew Coffee, Jakarta Barat.

Baca Lainnya :

     “Ayam-ayam petelur yang hidup di dalam kandang baterai tidak bisa leluasa bergerak dan mengekspresikan perilaku alaminya, seperti mengepakkan sayap secara penuh, bersarang, bertengger, atau mandi debu. Hal ini dapat membuat ayam rentan terhadap stres dan luka fisik,” ungkap Nanda Rais, Manajer Program untuk Farmed Animals Advocacy AFJ.

    McDonald’s Mengabaikan Konsumen di Indonesia

    Dalam laman website resminya, McDonald’s Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaan mereka menerapkan standar kesehatan dan kesejahteraan hewan dalam rantai pasok telur. Namun, hingga saat ini McDonald’s belum mengeluarkan komitmen dan menetapkan batas transisi secara publik terhadap kebijakan kesejahteraan hewan dengan standar bebas sangkar (cage-free).

    Hingga saat ini, lebih dari 35.500 orang telah mendukung dan menandatangani petisi online serta menuliskan pesan untuk menuntut McDonald’s Indonesia agar segera menetapkan komitmennya terhadap kesejahteraan ayam petelur di Indonesia.

     “Mendengar ini membuat saya sedih, hewan juga punya hak untuk hidup yang layak. Memastikan makanan yang saya konsumsi terjaga kualitasnya dengan baik, termasuk dalam pemeliharaannya di peternakan juga menjadi hal yang penting,” tulis CE, salah satu pendukung petisi dalam website Change.org.

    Pada tahun 2015, McDonald’s telah membuat komitmen untuk secara bertahap menghapuskan sistem kandang baterai dari rantai pasokan mereka di Kanada dan Amerika Serikat dalam kurun waktu 10 tahun. McDonald’s di kawasan Eropa juga sudah meninggalkan telur dari sistem kandang baterai sejak 2011, yang kemudian diikuti oleh Australia pada tahun 2014 dan Amerika Latin pada tahun 2016. Namun, hingga saat ini, McDonald’s Indonesia masih belum memberikan tanggapan mengenai komitmen serupa.

     “Perusahaan seharusnya mampu mendengarkan suara konsumen untuk memastikan kesejahteraan hewan yang diternakkan dalam rantai pasok bahan makanan mereka,” tambah Nanda. “Jika McDonald’s Indonesia ingin mengembalikan kepercayaan publik dan menunjukkan kepeduliannya pada konsumen, maka mengeluarkan komitmen bebas sangkar adalah hal yang perlu mereka segera lakukan,” lanjutnya.(***)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    View all comments

    Write a comment