- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
- Danrem 042/Gapu Hadiri Pelantikan Ketua dan Pengurus PPAD Provinsi Jambi Masa Bakti 2025 –2029
- Diskominfo Kota Jambi Perkuat Transformasi Digital Lewat Forum KomDigi APEKSI 2025
- Diam-Diam Eks Lokalisasi Payo Sigadung Masih Beroperasi, 17 PSK Terjaring Razia Pekat saat Nunggu Tamu
- Walikota Jambi Hadiri Munas APEKSI VII di Surabaya, Perkuat Sinergi Antar Pemerintah Kota Photo Author
- Tujuh Belas Orang Perempuan Diamankan Saat Ops Pekat 2025 di Payo Sigadung (Pucuk)
- Kapolda Jambi Bersama Ketua Bhayangkari Melakukan Kunker Ke Polres Tanjabbarat
Gubernur Al Haris : Optimalisasi Angkutan Batubara Melalui Sungai

Keterangan Gambar : Gubernur Al Haris : Optimalisasi Angkutan Batubara Melalui Sungai
Mediajambi.com - Gubernur Jambi, H Al Haris, menggelar rapat
terkait pengoptimalan jalan batubara melalui sungai, Sabtu (13/01/2024),
bertempat di Ruang VIP Rumah Dinas Gubernur Jambi. Hadir dalam kesempatan ini
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi H. Sudirman, SH. MH, Ketua DPRD
Provinsi Jambi H. Edi Purwanto, perwakilan TNI-Polri, pengusaha dan asosiasi
batubara dan Asisten II Setda Provinsi Jambi, Johansyah SE,ME.
Dijelaskan GubernurAl Haris, saat ini berdasarkan Ingub yang
dikeluarkan, maka pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan jalur sungai untuk
mengangkut batubara.
"Saya sengaja mengundang Bapak Ibu siang hari ini untuk
mempelajari persoalan kemacetan di Jambi dalam rangka angkutan. Saya sudah
membuat Ingub untuk sementara semua memakai jalur sungai, tugas saya yang
pertama adalah agar teman-teman pengusaha tambang ini paling tidak membuat
jalan hauling nya ke sungai," ujar Gubernur Al Haris.
Disampaikan Gubernur Al Haris bahwa Pemerintah Provinsi Jambi telah
menyiapkan rencana dan strategi untuk gagasan ini.
"Jambi ini ada waktu kurang lebih 7 bulan kondisi air
kita bagus, lumayan bagus bisa tongkang 3000 ton bisa dilalui. Kemudian mulut
tambang ke pelabuhan pun kalau misalnya teman-teman ini punya pelabuhan yang
terdekat ini pun lancar. Saya kira tidak butuh waktu selama ini dari
Mandiangin, Kotoboyo kalau lagi macet merayap sampai berhari-hari, sampai dua
hari di jalan. Nah inilah menimbulkan masalah bagi kita,” kata Gubernur Al
Haris.
“Daerah kita punya kewajiban, ada 32 perusahaan tambang yang
harus memberikan pasokan kepada PLN, ada 32 perusahaan di Jambi. Oleh karena
itu saya minta kita semua tolong dipahami para pengusaha, asosiasi agar kita
membuat semua serius untuk dorong agar ada jalan tambang. Minimal jalan dari
mulut tambangnya ke sungai. Untuk pembangunan jalan ini, kita orientasinya
jangka panjang, karena di Jambi ini kita masih punya 3 sampai 4 miliar batubara
dan masih banyak lagi yang belum digali potensinya,” imbuh Gubernur Al Haris.
Sementara itu Sekda Provinsi Jambi H. Sudirman dalam
wawancaranya usai kegiatan menyatakan, ada dua hal penting yang dibahas dalam
rapat ini yaitu pembangunan jalan khusus batubara dan optimalisasi penggunaan
pengangkutan batubara melalui jalur sungai.
“Ketika batubara ini mengalami kemacetan maka kita harus
mendorong dua hal yang harus terealisasi yaitu jalan khusus batubara dan
optimalisasi jalur sungai. Nah, untuk sampai pada tahap optimalisasi jalur
sungai itu, hal-hal teknis harus dibicarakan, itu kita memperoleh informasi
dari lima perusahaan yang selama ini telah menggunakan jalur sungai, kita
mintakan komitmennya untuk membantu pemerintah untuk menampung dari angkutan
batubara yang akan lewat kesitu dan terusannya akan menuju sungai. Alhamdulilah
komitmen dari perusahaan tersebut bersedia,” kata Sekda.
Dilanjutkan Sekda Sudirman bahwa kaitannya dengan jalan
khusus batubara harus terus diperjuangkan, karena itu adalah salah satu solusi
untuk mengatasi kemacetan angkutan batubara.
"Tiga perusahaan yang membangun jalan khusus ini ketika
ada masalah maka pemerintah turun. PT. SAS yang diberi mandat untuk membangun
jalan khusus batubara ada masalah, Pemprov juga turun, PT. Putra Bulian
menghadapi masalah terkait dengan tanah-tanah yang tidak mau dibebaskan
lahannya yang menjadi jalur khusus batubaranya kita juga turun, PT. Inti Tirta
juga begitu, ketika menghadapi masalah Pemprov juga turun. Komitmen untuk
membangun jalan khusus batubara ini bukan hanya komitmen pemerintah saja tetapi
pemegang IUP, para pengusaha tersebut memiliki komitmen yang sama untuk segera
merealisasikannya,” ucap Sekda.
“Rapat hari ini merumuskan masalah teknisnya untuk mencari
formula-formula penyelesaiannya, bagaimana jika menggunakan jalan khusus,
bagaimana komitmennya. Kemudian kesepakatannya antara pemilik pelabuhan itu
dengan pemegang IUP bagaimana, itu nanti dibicarakan,” pungkas Sekda. (mas)