- Cerita Srikandi Perubahan, Dari Lapas kini Buka Lapangan Kerja
- Inflasi Provinsi Jambi 0,32 pada Maret 2025, Andil Terbesar Disumbang Tarif Listrik
- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
Gubernur Al Haris Apresiasi Kemendikbud Ristek Kenalkan Budaya Jambi

Keterangan Gambar : Gubernur Al Haris Apresiasi Kemendikbud Ristek Kenalkan Budaya Jambi
Mediajambi.com - Gubernur Jambi H Al Haris mengapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Kebudayaan yang telah memperkenalkan budaya negeri Jambi melalui Kenduri Swarnabhumi. Hal tersebut disampaikan pada acara Kenduri Lawang Swarnabhumi Rangkaian Kegiatan Kenduri Swarnabhumi, bertempat di Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Senin (19/09/2022).
“Terimakasih kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Kebudayaan yang luar biasa memberikan sesuatu untuk Candi Muaro Jambi, dimana kini sudah mulai terangkat lagi kepermukaan. Kedepan akan ada lagi situs Siti Hawa yang ada hubungan luar biasa dengan Candi Muaro Jambi, di hulu Sungai Batanghari ada Candi Sawah, lanjut ke Candi Muaro Jambi dan di hilir ada situs Siti Hawa sangat berkaitan erat dengan peradaban sungai Batanghari,” ujar Al Haris.
Al Haris mengatakan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dalam Kenduri Lawang Swarnabhumi akan lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan festival yang akan mendorong bergeraknya dan meningkatnya perekonomian masyarakat dan daerah.
“Kita semua berharap dampak dari festival budaya ini adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga Sungai Batanghari yang sejak dahulu berperan besar bagi peradaban Melayu Nusantara baik secara agama, sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Al Haris.
- Wagub Jambi Ajak Insan Perhubungan Tingkatkan Pelayanan0
- Gubernur Al Haris Berharap JBC Kawasan Perekonomian Baru Kota Jambi0
- Sani: Zakat Baznas Upaya Pemulihan Ekonomi Masyarakat0
- HIPMI Diharapkan Turut Pulihkan Perekonomian Jambi0
- Program KEDAI KOPI Ciptakan Ekosistem Gambut Berbasis Green Energy0
Lebih lanjut Al Haris menuturkan, kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang telah berlangsung sejak bulan Mei di Kerinci, kemudian melalui Kabupaten Merangin dan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dan menyisir setiap kawasan sepanjang aliran Sungai Batanghari. Pada hari ini penyelenggaraan rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi oleh masyarakat akuatik dalam Kenduri Lawang Swarnabhumi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Besar harapan kami, kegiatan ini semakin meluaskan pesan dan tujuan Kenduri Swarnabhumi untuk mendekatkan dan mengingatkan kembali masyarakat tentang kejayaan peradaban Sungai Batanghari. Mengajak masyarakat hingga hilir Sungai Batanghari untuk bersama-sama, bersinergi menjaga dan melestarikan objek kebudayaan di sepanjang aliran Sungai Batanghari yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia,” tutur Al Haris.
“Saya berpesan kepada masyarakat Tanjung Jabung Timur untuk berupaya hidup berdampingan secara harmonis dengan lingkungan, yaitu sungai, menjaga dan melestarikannya sebagai upaya untuk menjaga objek budaya sekaligus keberlangsungan kehidupan umat manusia. Upaya individu sekecil apapun hingga kerja kolektif untuk menjaga Sungai Batanghari, akan melestarikan ekosistem serta sekaligus menyelamatkan aset-aset kebudayaan yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai Batanghari, karena melestarikan Sungai Batanghari, tak hanya secara fisik namun juga budaya, kenangan, dan kebanggaannya, karena mencintai budaya mestinya juga melestarikan sungai, mencintai sungai berarti juga melestarikan budaya,” pesan Al Haris.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof.Dr.Muhadjir Effendy,M.A.P., mengatakan Indonesia baru memiliki Undang-undang Pemajuan Kebudayaan yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017. Ini adalah payung hukum yang resmi yang diakui oleh negara untuk menggali melestarikan mengembangkan dan memajukan kebudayaan di masing-masing daerah.
“Saya berharap kepada pemerintah daerah juga mendalami undang-undang pemajuan kebudayaan itu kalau daerahnya ingin dimajukan kecuali kalau daerahnya ini dimundurkan,” kata Muhadjir.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI Hilmar Farid menyampaikan, Kenduri Lawang Swarna Bumi merupakan awal pintu masuk sungai Batanghari yang istilahnya disebut Lawang, karena dari sini terbentuknya Candi Muaro Jambi. Acara Kenduri Lawang Swarna Bumi ini sangat meriah dan juga tentu mengedukasi masyarakat sekitar serta adanya produk-produk UMKM Khas Kabupaten Tanjung Jabung Timur khusus Kampung Laut.
Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Haryanto mengemukakakan banyak peradaban yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur hari ini yang belum dapat dibuka salah satunya adalah Situs Siti Hawa. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur meminta kepada Dirjen Kebudayaan untuk membantu membuka situs tersebut kedepannya. (mas)