- Pacu Inklusi Keuangan Dukung Asta Cita, OJK Luncurkan Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD)
- Gubernur Al Haris: PLTA Kerinci Segera Beroperasi, Tunggu Peresmian dari Presiden
- Gubernur Al Haris: Pemprov dan Pemkab Bersinergi Benahi Sistem Pertanian Agar Hasil Meningkat
- Pertisun Perdana di Kerinci, Gubernur Al Haris Bawa Pejabat Turun Langsung ke Dusun Serap Aspirasi Warga
- Gubernur Al Haris: Pertisun Bertujuan Agar Kita Mengetahui Kondisi Masyarakat Yang Sebenarnya
- Hadapi Tantangan Ekonomi dan Industri XL Axiata Berhasil Lalui Kuartal Pertama 2025 dengan Pencapaian Kinerja Positif
- DPRD dan YLKI Desak Revisi Perwal 61/2018, Soroti Beban Biaya Kantong Plastik pada Konsumen
- Wakil Walikota Jambi Jadi Narasumber Seminar Nasional Ekonomi Digital di Universitas Jambi
- Semarak O2SN dan FLS3N 2025 Kota Jambi : Wujudkan Generasi Berprestasi dan Berkarakter
- Pererat Silaturahmi dan Sinergitas, Kasat Lantas Polresta AKP Hadi Siswanto Kunjungi Kantor Jasa Raharja Jambi
Gubernur Al Haris Lakukan Peletakan Emas Prosesi Tegak Tiang Tuo, Mega Proyek Revitalisasi KCBN Muarojambi

Keterangan Gambar : Gubernur Al Haris Lakukan Peletakan Emas Prosesi Tegak Tiang Tuo, Mega Proyek Revitalisasi KCBN Muarojambi
Mediajambi.com - Gubernur Jambi H Al Haris, mengawali proses
peletakan tiang pancang mega-proyek Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional
(KCBN) Muarajambi di kawasan Candi Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi
Jambi, Rabu (05/06/2024).
Prosesi peletakan batu pertama atau tiang pancang yang
dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muarajambi ini
dilakukan dengan mengikuti adat setempat, yakni prosesi beselang Tegak Tiang
Tuo, yang melibatkan simbolisme mendalam melalui peletakan emas, perak, besi,
tapak kuda, dan sawang angin serta diakhiri dengan penaburan setabun tawar dan
secupak garam.
Pada prosesi ini, Gubernur Al Haris memulai dengan peletakan
emas, selanjutnya peletakan perak oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar
Farid, peletakan besi oleh Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar
Budaya Ahmad Mahendra, dan seterusnya oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan
Wilayah V Jambi Agus Widiatmoko, dan anggota DPR RI H. Bakrie.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris menyampaikan
rasa syukurnya atas proses revitalisasi yang dilakukan di kawasan Candi Muaro
Jambi. Ia mengatakan mega-proyek tersebut akan menjadi magnet besar bagi
wisatawan untuk datang ke Jambi kedepannya.
"Sesuai arahan Pak Presiden, candi ini kita
revitalisasi dan kembalikan fungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Hari ini dengan prosesi (Tegak Tiang Tuo) merupakan bukti nyata bahwa nantinya
di KCBN Muarajambi akan memiliki fasilitas yang melengkapi candi. Saya
berterima kasih kepada Pak Dirjen (Kebudayaan) yang meyakinkan agar
revitalisasi ini berjalan dan saya yakin setelah selesai, KCBN Muarajambi akan
menjadi magnet yang besar bagi Jambi," kata Al Haris.
Gubernur Al Haris melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jambi
sangat mendukung dan bangga dengan mega-proyek revitalisasi KCBN tersebut, oleh
sebab itu disebutnya Pemerintah Provinsi Jambi bersama masyarakat harus ikut
merasakan dampak dari revitalisasi kawasan Candi Muaro Jambi itu.
"(Mega-proyek) Ini lengkap dengan galeri dan
sebagainya, ada juga wadah UMKM dan sebagainya, tinggal nanti kita melatih
pelaku UMKM, itu kita kembangkan sehingga ekonomi setempat bisa berkembang, dan
masyarakat disini merasakan punya usaha baru dan ikut menjaga kawasan
ini," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan,
Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan bahwa prosesi ini telah
dinantikan dengan baik. "Tegak Tiang Tuo pembangunan di KCBN Muarajambi
ini merupakan langkah penting dalam perjalanan mewujudkan upaya Pemerintah
dalam mendorong pelindungan warisan budaya di Indonesia. Melalui upaya ini,
kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk
melakukan kajian mendalam peradaban Muarajambi yang hilang melalui ekskavasi
benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung
di dalamnya dengan tujuan akhir untuk mengembalikan KCBN Muarajambi menjadi
sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi publik," katanya.
KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha,
tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual. Berada di tengah
keheningan dan keagungan situs ini, pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu
dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban.
KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam,
merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia
Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang
mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen
atau bahan perekat modern. KCBN Muarajambi menjadi kompleks percandian Buddha
terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai
Batanghari dan mencakup 8 desa.
Sebagai langkah awal dari proyek ini, pada akhir April lalu
telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik pembangunan museum oleh Kepala
PPK Pembangunan Museum M. Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head
of Building Operation Division PT PP (Persero)
Andek Prabowo. Selain itu, juga telah ditandatangani kontrak konstruksi
fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya oleh PPK Penataan Lingkungan
Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas
Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.
Setelah prosesi Tegak Tiang Tuo, acara dilanjutkan dengan
penanaman pohon sebagai symbol komitmen untuk melestarikan lingkungan. Langkah
ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada aspek fisik candi
tetapi juga pada keberlanjutan lingkungannya. (mas)