Inflasi Kota Jambi Tertinggi Kedua di Indonesia, Maulana Berkoordinasi dengan BPKP

By MS LEMPOW 14 Sep 2022, 11:04:31 WIB KOTA
Inflasi Kota Jambi Tertinggi Kedua di Indonesia,  Maulana Berkoordinasi dengan BPKP

Keterangan Gambar : Inflasi Kota Jambi Tertinggi Kedua di Indonesia, Maulana Berkoordinasi dengan BPKP


Mediajambi.com-  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi menggelar Rapat paripurna dalam rangka penyampaian jawaban eksekutif atas pandangan umum fraksi fraksi DPRD Kota Jambi terhadap penyampaian nota pengantar  Peraturan Daerah (Perda)tentang perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah  (APBD) Kota Jambi Tahun 2022.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Jambi, MA Fauzi. Pada Selasa (13/9). Wakil Walikota Jambi, Maulana menyampaikan langsung jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi pada  Peraturan Daerah (Perda) Perubahan APBD Kota Jambi 2022. 

Maulana  mengucapkan terimakasih kepada pada fraksi-fraksi Dewan yang telah mempertanyakan dengan sangat konstruktif,  seperti permasalahan dalam penanganan banjir. 

"Tentu persoalan banjir,  kita tentu berkoordinasi dengan pihak terkait, kita juga bekerja sama dengan balai wilayah air sungai, beberapa sudah kita benahi,  dengan pembangunan perluasan drainase", ujarnya. 

Tak hanya itu persoalan inflasi menjadi persoalan penting yang harus diselesaikan, melihat fakta bahwa inflasi Kota Jambi adalah nomor dua terbesar di Indonesia. 

"Upaya pemerintah kota,  untuk menangani ini, kita juga sudah konsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP, menggunakan dana dua persen dari dana transportasi pusat", imbuhnya. 

Menurutnya,  dana dua persen tersebut digunakan untuk menambah daya beli masyarakat secara produktivitas, seperti membuka lapangan pekerjaan, termasuk memberikan bantuan sembako kepada masyarakat. 

Sementara itu,  MA Fauzi menjelaskan kepada awak media bahwa agenda kali ini, akan segera terlaksana. 

"InsyaAllah pada akhir tahun ini akan terlaksana", ucapnya. 

Fauzi juga menjelaskan dengan adanya inflasi tadi yang menyebabkan naiknya bahan pokok,  pihaknya menginginkan agar mengurangi operasi pasar, karena dinilai merugikan pedagang. 

"Kita mau bantu masyarakat, kita juga lihat para pedagang,  jadi solusinya kita dari Dewan maunya untuk memberi bantuan juga untuk transportasi pedagang, apalagi untuk pemasok bahan-bahan pokok itu", tutupnya.(Yen)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Semua Komentar

Tinggalkan Komentar :