- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
- Tak Ada Kejelasan Bisnis, Dewan Minta BUMD Siginjai Sakti Lebih Baik Dibubarkan
Investigasi Terbaru, PETA Mengungkap Maraknya Kekejaman dalam Perdagangan Hewan Peliharaan
Keterangan Gambar : Anjing pug - jenis ras marak diperdagangkan secara daring/f-Ist
Mediajambi.com - Dirilis hari ini, sebuah investigasi baru dari PETA memperlihatkan penderitaan yang tersebar luas di peternakan-peternakan anjing di Indonesia. Video rekaman yang baru didapat menunjukkan anjing-anjing dikurung dalam kandang sempit, hampir tanpa perlindungan dari unsur alam di salah satu peternakan, hanya menggunakan terpal dan diberi makan dan minum dalam jumlah terbatas. Mereka hanya bisa berdiri diatas jaring kawat, kayu-kayu rusak atau tanah, dan video memperlihatkan anjing-anjing menangis, berjalan bolak balik dan berlari berputar terus-menerus.
Dua ekor anjing pug - jenis ras yang memiliki gangguan pernapasan - dipegang dan dikawinkan secara paksa oleh para peternak, yang akan menghasilkan anak-anak anjing dengan wajah dan hidung pesek yang akan mengalami kesulitan untuk berlari, berjalan dan bernafas. Kaki belakang seekor husky terlihat cacat dan seorang breeder (atau peternak) mengancam seekor Rottweiler sampai ia mundur ketakutan. Anjing-anjing dari tempat-tempat seperti ini dijual secara daring di Tokopedia, dan di situs-situs e-commerce beserta grup lainnya, dan dikirim ke seluruh penjuru negri dengan menggunakan jasa pengiriman seperti KI8 Express untuk menyuplai toko-toko hewan, termasuk yang berada di Jakarta.
“Tidak bisa lari dari kebisingan, bau tak sedap dan kesakitan, anjing-anjing ini menghabiskan hari mereka dengan berjalan mondar-mandir di dalam kandang suram, bahkan tanpa selimut untuk membuat mereka nyaman,” kata Wakil Presiden PETA Jason Baker. “PETA mendorong orang-orang untuk mengingat tangisan anjing-anjing ini dan tidak membeli hewan dari toko-toko hewan atau peternak.”
PETA mengingatkan bahwa setiap kali seseorang membeli anjing atau kucing “ras murni”, seekor anjing atau kucing di shelter (atau tempat penampungan) kehilangan kesempatan untuk mendapatkan rumah. Para peternak dan toko-toko hewan juga sering menjual hewan kepada siapapun yang mau membeli, tanpa perduli apakah pembeli akan memperhatikan hewan tersebut dengan baik, dan apakah pembeli akan memperlakukan hewan sebagai keluarga atau pendamping, dan bukan sebagai komoditas. Ini adalah beberapa alasan, diantara lainnya, mengapa PETA mendorong calon wali anjing untuk mengadopsi dari shelter-shelter, dimana jutaan hewan menantikan rumah permanen bagi mereka, dan untuk mensterilkan hewan pendamping tersebut.(***/rel)
- Survei Indopol: Tingkat Kepercayaan Polri Meningkat Jadi 69.35 Persen0
- Sepanjang 2022 Ratusan Miliar Transaksi Pornografi Anak 0
- Presiden Resmikan Bendungan Sadawarna Bendungan ke 33 Sejak 8 Tahun Terakhir0
- Presiden Jajal Naik Kereta LRT Cepat Nyaman Tanpa Masinis 0
- Presiden Resmikan Revitalisasi Stasiun Manggarai Tahap 10