- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
Jalan Legok, Danau Sipin Mulai Tergenang: Kedalaman Air sudah Setinggi Betis Orang Dewasa

Keterangan Gambar : Jalan Legok, Danau Sipin Mulai Tergenang: Kedalaman Air sudah Setinggi Betis Orang Dewasa
Mediajambi.com- Jalan Legok, Danau Sipin tepatnya berada di
depan Kantor Lurah Legok, mulai digenangi air. Sehingga warga mulai kesulitan
untuk melintasi jalan tersebut.
Pantauan mediajambi.com,Selasa (2/1/2024) sore,dimana air
menggenangi jalan tersebut sejak dua hari lalu terlihat air menggenangi sedalam
betis orang dewasa.
Sari warga RT 32, mengatakan jika hal itu sudah biasa, jika
kondisi hujan terus menerus, luapan Sungai Batanghari menyebabkan jalan
tersebut tergenang. "Kalau rumah di sini aman, cuma jalan ini memang
selalu tergenang saat hujan dengan intensitas yang tinggi dan secara
terus-menerus," katanya.
Kata dia jalan tersebut masih bisa dilewati menggunakan
sepeda motor namun ada juga warga yang memilih menggunakan ketek untuk
menyeberang. "Ada yang pakai ketek, karena sudah mulai tinggi. Biasanya bayar Rp3 ribu untuk sekali
penyeberangan," katanya.
Ada juga warga yang menitipkan kendaraannya di kawasan
wisata Danau Sipin. Dengan biaya penitipan Rp5 ribu sehari. "Jadi dari
Legok nyebrang pakai ketek, nanti sampai di kawasan wisata Danau Sipin, baru
mengambil kendaraan sepeda motor. Biasanya seperti itu," ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Suci. Menurutnya
pihaknya, sudah biasa menghadapi situasi seperti sekarang. Di mana pada bulan
Desember hingga Januari terjadi genangan air di jalan tersebut seperti saat
ini. "Kalau kami yang tinggal di sini sudah biasa," katanya.
Namun dia berharap pemerintah bisa meninggikan jalan
tersebut sehingga saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi jalan tersebut
itu bisa digunakan oleh masyarakat. " harapan kami sebagai masyarakat
tentunya kalau bisa jalan ini ditinggikan supaya kalau musim hujan tetap bisa
dilewati," pungkasnya.(*)