- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
- Sekda Sudirman: ASN Jambi Siap Berprestasi dan Melayani
Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru

Keterangan Gambar : Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru
Mediajambi.com - Jemaah haji Indonesia 2024 akan mengenakan seragam batik dengan model dan warna baru. Seragam batik baru ini, jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, dan merupakan hasil Sayembara Desain Batik Haji pada 2023
Seragam batik untuk jamaah calhaj berwarna ungu tua dengan motif sekar arum sari berwarna putih yang disempurnakan dengan logo burung garuda di bagian tangan.
"Setelah 12 tahun batik jemaah haji tidak pernah berganti, mulai tahun ini menggunakan seragam batik baru," ujar Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Menurut Ali seragam batik ini lebih mencerminkan identitas Indonesia dan mudah dikenali oleh jemaah dari berbagai negara di dunia.
Sementara Dirjen PHU Hilman Latief mengungkapkan dalam rangka pengadaan batik haji ini, Kemenag melibatkan UMKM yang berada di berbagai daerah di Indonesia.
"Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 700 KM banyaknya jika dibentangkan. Dan kita melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya," kata Hilman Latief.
Batik baru jemaah haji Indonesia berwarna ungu bermotif Sekar Arum Sari, yang terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif ini mengambil filosofi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Batik ini lanjut direktur, akan dipesan bank penerima setoran kemudian diserahkan kepada jamaah. "Seragam merupakan batik cap bukan printing dengan bahan kain katun primisima dengan pewarna napthol dan garam diazo (pewarna sintetis)," ulasnya lagi.(*)