- Hutama Karya Catat 2,2 Juta Kendaraan Melintas di Jalan Tol Trans Sumatera, Selama Libur Nataru 2024/2025
- Hutama Karya Catat 2,2 Juta Kendaraan Melintas di Jalan Tol Trans Sumatera, Selama Libur Nataru 2024/2025
- Sri Purwaningsih Bawa Kota Jambi Terus Melesat, Raih 120 Penghargaan Bergengsi Sepanjang 2024
- Liburan Natal dan Tahun Baru 2025,Trafik Data XL Axiata Naik 19%
- Tim SAR Cari 1 ABK Pompong yang Terbalik dihantam Ombak di Perairan Tengah Pangkal Duri Kabupaten Tanjabar
- Sat Binmas Bersama Personil Sat Reskrim Polresta Jambi Gelar TPPA dan TPPO di Kantor Lurah Tambaksari
- IPC TPK dan PTP Non Petikemas Cabang Jambi Apresiasi Pelanggan Melalui Pelepasan Kapal Terakhir 2024 dan Penyambutan Kapal Pertama 2025
- Tim Gabungan Polres dan Kodim Bungo Tertibkan PETI Gunakan Alat Berat
- Gubernur Al Haris: Stadion Swarnabhumi Jadi Pusat Pengembangan Sepak Bola Jambi
- Kapolda Jambi Rusdi Hartono Pimpin Upacara Peringati Hari Jadi Provinsi Jambi ke-68
Jembatan Sari Bakti Nyaris Roboh, Kini Ditutup dan Diajukan Penggantian Baru
Keterangan Gambar : Jembatan Sari Bakti Nyaris Roboh, Kini Ditutup dan Diajukan Penggantian Baru
Mediajambi.com-
Jembatan di Jalan Sari Bakti, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi terpaksa
ditutup akibat kerusakan parah yang hampir menyebabkan jembatan roboh.
Kerusakan pada jembatan sepanjang 13 meter ini terlihat jelas pada sisi jembatan
yang mengalami patahan.
Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kota Jambi, Agustiawan Harmain, menjelaskan bahwa pihaknya segera
bertindak setelah menerima laporan terkait kerusakan jembatan pada Jumat sore
(27/12/2024). Kerusakan tersebut disebabkan oleh turunnya abodmen jembatan,
yang mengakibatkan struktur jembatan berubah.
Agustiawan mengatakan, tim PUPR bersama camat dan lurah
setempat langsung turun ke lokasi pada malam hari meski kondisi penerangan di
sekitar area jembatan terbatas. Mereka mengambil langkah cepat dengan menutup
jembatan, memasang garis polisi (police line), dan memasang rambu pengalihan
lalu lintas untuk mengamankan area tersebut.
“Kami langsung turun ke lapangan pada malam hari setelah
mendapat laporan. Karena keterbatasan penerangan di lokasi, kami bersama camat
dan lurah memutuskan untuk menutup sementara jembatan dan memasang police line
serta rambu pengalihan lalu lintas demi keselamatan warga,” ujar Agustiawan.
Pada Sabtu pagi (28/12/2024), tim PUPR kembali memeriksa
kondisi jembatan dengan lebih teknis. Tim yang didampingi oleh konsultan
melakukan pengecekan teknis, termasuk turun ke bawah jembatan untuk memastikan
kerusakan yang terjadi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa salah satu abodmen
telah terangkat dan berguling, namun penyebab pasti kerusakan ini belum dapat
dipastikan.
“Abodmen jembatan terangkat dan berguling. Kami belum tahu
pasti penyebabnya, apakah karena erosi air atau faktor tanah. Kerusakan ini
sudah cukup parah dan memerlukan penanganan segera,” kata Agustiawan, Minggu
(29/12/2024) kemarin.
Setelah evaluasi lebih lanjut sebut Agus, tim PUPR
memutuskan bahwa perbaikan jembatan dengan metode rehabilitasi tidak akan
efektif. Oleh karena itu, penggantian jembatan secara keseluruhan menjadi opsi
yang lebih baik.
“Setelah melihat kondisi jembatan, kami merasa perbaikan
sementara atau rehab bukan solusi yang paling efektif. Kami akan mengajukan
penggantian jembatan baru sebagai langkah yang lebih permanen dan aman untuk
masyarakat,” jelas Agustiawan.
Dinas PUPR Kota Jambi berencana mengajukan permohonan dana
tidak terduga kepada pejabat sementara Walikota Jambi pada Senin mendatang.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengganti jembatan yang rusak. Estimasi
biaya penggantian jembatan sepanjang 13 meter diperkirakan mencapai Rp 3,5
hingga 4 miliar, termasuk biaya pembongkaran jembatan lama dan pembangunan
jembatan baru.
Jembatan ini pertama kali dibangun pada tahun 2006 dan telah
menjadi akses vital bagi masyarakat sekitar. Namun, seiring bertambahnya usia
dan kondisi tanah serta cuaca yang tidak dapat diprediksi, kerusakan pada
jembatan ini tidak dapat dihindari.
Dengan ditutupnya jembatan, pihak PUPR mengimbau warga untuk
menggunakan jalan alternatif yang telah disediakan. Pengalihan arus lalu lintas
ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan
pengendara serta pejalan kaki di sekitar lokasi.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami kondisi darurat ini
dan mengikuti rambu-rambu yang telah dipasang serta memanfaatkan jalan
alternatif yang telah disediakan,” tambah Agustiawan.
Setelah permohonan dana tidak terduga disetujui, PUPR
berkomitmen untuk segera memulai pembongkaran jembatan rusak dan menggantinya
dengan jembatan baru. (*)