- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Kehadiran Alfamart di Seberang Kota Jambi Ditolak Mentah-mentah

Keterangan Gambar : Kehadiran Alfamart di Seberang Kota Jambi Ditolak Mentah-mentah
Mediajambi.com - Perwakilan Komunitas Masyarakat Jambi Kota
Seberang (KMJKS) mendatangi Gedung DPRD kota Jambi, Rabu pagi
(23/10/2024)kemarin.
Mereka mendesak pemerintah kota Jambi untuk mengevaluasi
keberadaan gerai Alfamart yang berada di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan
Danau Teluk, Kota Jambi.
Kehadirannya di gedung dewan tersebut langsung disambut
dengan hearing bersama instansi terkait.
Muslim, Ketua Harian, Komunitas Masyarakat Jambi Kota
Seberang (KMJKS) mengatakan jika kawasan seberang ini memiliki kearifan lokal
yang menjunjung tinggi nuansa agama dan budaya.
Masyarakat di sana ingin mempertahankan atau memelihara
nilai-nilai lama sepanjang masih baik.
Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah kota Jambi yang
ingin menjadikan Seberang kota Jambi sebagai wisata religi dengan
mempertahankan tradisi Melayu Islam.
Dengan kehadiran ritel modern seperti Alfamart, ditakutkan
akan menggerus nilai-nilai lama yang selama ini dipertahankan oleh masyarakat.
Selain itu juga akan mematikan warung-warung kecil yang ada
di sana. "Di Seberang ini, ada 11 Kelurahan, takutnya nanti sudah buka
satu di Pasir Panjang, akan buka lagi di 11 Kelurahan lainnya. Biasanya kalau
sudah ada Alfamart itu biasanya nanti juga ada itu Indomart. Kami khawatir akan
mematikan usaha pedagang kecil," jelasnya.
Dikatakan Muslim, delapan Kelurahan yang ada di Seberang
saat ini sudah menyatakan penolakan terhadap masuknya ritel modern ke wilayah
Seberang kota Jambi.
Dia berharap ke depan wilayah Seberang kota Jambi ini memang
dijaga kearifan lokalnya. "Kalau bisa dibuatkan Perda khusus yang mengatur
tentang wilayah Jambi kota Seberang," jelasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi 1 DPRD kota Jambi, Rio
Ramadhan mengatakan, memang dari hearing tersebut diketahui bahwa rata-rata
masyarakat yang ada di sana menolak keberadaan Alfamart tersebut.
Namun, izin dari usaha itu lengkap dan langsung dari
pemerintah pusat.
Mereka hanya mengurus PKKPR atau perizinan tata ruang yang
melibatkan pemerintah kota Jambi melalui dinas PUPR dan lainnya. "Proses
itu sudah, namun masyarakat Seberang menolak, selanjutnya Camat/Lurah tidak
boleh ada lagi keluar rekomendasi pendirian ritel modern di kawasan Seberang,
sebelum ada kejelasan secara detail. Pertimbangannya karena kawasan seberang
ini merupakan pusat pengembangan ekonomi kerakyatan dan budaya religi. Memang
regulasi yang mengatur itu belum ada tapi itu bisa diusulkan. Kami akan tinjau ulang
kalau ada izin yang belum lengkap akan kami rekomendasikan Satpol PP untuk
menutup," pungkasnya. *