- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Dividen BUMN Tercapai 100 Persen senilai 85,5 T di tahun 2024 dan akan Meningkat ke 90 T di tahun 2025

Keterangan Gambar : Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Dividen BUMN Tercapai 100 Persen senilai 85,5 T di tahun 2024 dan akan Meningkat ke 90 T di tahun 2025
Mediajambi.com Jakarta- Kinerja positif ditunjukkan BUMN
dengan mencatat kenaikan dividen bagi negara di tahun 2024. Jika di tahun 2023,
dividen yang disetor ke negara mencapai kisaran Rp 81,2 triliun, kini di tahun
2024 angkanya naik menjadi Rp 85,5 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia mencatat setoran deviden terbesar
dengan angka Rp 25,7 triliun. Diikuti Bank Mandiri (Rp 17,1 triliun), Mind ID
(Rp 11,2 triliun), Pertamina (Rp 9,3 triliun), Telkom (9,2 triliun), BNI (Rp
6,2 triliun), PLN (Rp 3 triliun), Pupuk Indonesia (Rp 1,2 triliun), Pelindo (Rp
1 triliun), dan BTN (Rp 420 miliar) sebagai 10 besar BUMN penyumbang dividen
terbesar.
Dividen yang telah disetorkan BUMN per 7 November 2024 pada
negara itu telah meningkatkan pendapatan negara. Sehingga pendapatan negara
dari dividen BUMN tercapai 100 persen.
Kementerian BUMN memberi apresiasi atas kinerja sejumlah
perusahaan milik negara. "Tentu hal tersebut tidak lepas dari upaya-upaya
yang dilakukan oleh segenap pengurus, karyawan dan juga didukung oleh sejumlah
kementerian yang terkait," begitu keterangan tertulis Kementerian BUMN,
Jumat (22/11/2024).
Menteri BUMN Erick Thohir, juga turut memberi apresiasi atas
kinerja positif BUMN yang mampu meningkatkan setoran pendapatan pada negara.
Namun Erick menegaskan bahwa performa ini bisa semakin baik lagi seiring dengan
sejumlah upaya transformasi yang terus dilakukan BUMN.
"Terima kasih atas kinerja yang positif yang selama ini
telah ditorehkan oleh BUMN-BUMN. Tapi saya yakin bahwa performa ini bisa
semakin baik seiring dengan semangat BUMN untuk memaksimalkan potensi yang
telah ada sekaligus mengeksplorasi peluang baru. Jadi kuncinya tak hanya
memanfaatkan sumber pendapatan yang telah eksis, tapi mengeksplorasi dan
berinovasi untuk membuka potensi pendapatan baru," ujar Erick dalam
keterangannya, Sabtu (23/11/2024).
Kenaikan dividen ini menjadi suntikan positif bagi
pemerintahan Prabowo yang ingin menaikkan pemasukan negara di berbagai sektor.
Kenaikan dividen ini pun membuktikan konsistensi peningkatan kinerja bisnis
BUMN yang semakin baik, terutama pasca pandemi Covid-19.
"Peningkatan kontribusi Pelindo kepada negara seiring
dengan semakin solidnya kinerja operasional dan finansial perusahaan pasca
merger pada Oktober 2021. Ke depan, Pelindo berkomitmen untuk terus menjalankan
program Pemerintah melalui Kementerian BUMN, sehingga dapat terus kontribusi
positif pada pertumbuhan ekonomi, konektivitas antarpulau, serta kemajuan
sektor maritim Indonesia," ungkap Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono.
Untuk target dividen tahun 2025 yang telah diputuskan oleh
Pemerintah dan DPR RI sebesar Rp 90 Triliun, Kementerian BUMN optimistis dapat
mencapai target tersebut. Ini dengan memperhatikan kinerja BUMN sampai dengan
November ini yang terus mencatat angka positif.(*)