- BLK, Riwayatmu Kini: Penyangga Vokasi SDM Provinsi Jambi
- Diskominfo Kota Jambi Gelar Pertemuan Bersama IWAKO
- Sekda A Ridwan Melepas Tim Terpadu Masalah Sosial
- Kota Jambi Terima Bantuan 50 Unit Program Bedah Rumah
- Walikota Maulana Menyambangi BPJS Ketenagakerjaan Sinergi Jaminan Sosial Bagi Pekerja Rentan
- Ketua I TP PKK Marsya Lystia Membuka Kegiatan Couples Retreat Level Up Bahagia
- Lansia Hilang di Hutan Tebo Ditemukan Selamat, Operasi SAR Resmi Ditutup
- Yamaha Sabang Raya Jambi Sukses Rayakan Anniversary ke-30 Tahun
- Empat Cabang Olahraga Jambi Siap Tambah Medali PON Bela Diri
- Gubernur Jambi Dorong Legalisasi Sumur Minyak Rakyat, Tegaskan Keadilan Energi pada Rapat Nasional Penanganan Sumur Minyak Masyarakat
Kenaikan Harga Kelompok Volatile Foods Picu Inflasi Jambi November 2023

Keterangan Gambar : Kenaikan Harga Kelompok Volatile Foods Picu Inflasi Jambi November 2023
Mediajambi.com– Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK)
Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan IHK gabungan Kota Jambi dan
Kabupaten Bungo pada Bulan November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,79% (mtm).
Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan periode Bulan Oktober 2023 yang
tercatat inflasi sebesar 0,44% (mtm). Nilai tersebut juga lebih tinggi
dibandingkan laju inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,38% (mtm).
Adapun jenis barang/jasa yang mendorong inflasi antara lain
cabai merah, ikan nila, cabai rawit, bawang merah, dan angkutan udara.
Berdasarkan realisasi tersebut, inflasi gabungan Kota Jambi
dan Kabupaten Bungo tercatat sebesar 3,75% (yoy). Berdasarkan capaian inflasi
tersebut, inflasi tahunan (yoy) Kota Jambi dan Kabupaten Bungo masing-masing
menempati peringkat ke 14 dan 31 dari 90 kota pemantauan inflasi nasional.
Kemarau panjang yang terjadi sebagai imbas masuknya El Nino
masih berdampak terhadap belum maksimalnya produksi aneka cabai, seperti cabai
merah dan cabai rawit sehingga menurunkan jumlah pasokan dan mendorong
peningkatan harga. Kondisi harga dengan kecendrungan tren yang meningkat,
mendorong petani untuk menunda panen cabai agar tumbuh lebih besar dan mencapai
tingkat kematangan yang lebih baik sehingga dapat memaksimalkan pendapatan.
Sejalan dengan produksi aneka cabai yang tertahan,
berakhirnya periode puncak panen raya bawang merah di beberapa daerah sentra
produksi antara lain Sumatera Selatan dan Lampung berdampak terhadap
peningkatan harga akibat mulai terbatasnya pasokan.
Selanjutnya, berkurangnya debit air di sepanjang alur sungai
Batanghari sebagai dampak kekeringan berkepanjangan mengakibatkan meningkatnya
tingkat kematian ikan di keramba sehingga menurunkan jumlah pasokan dan
menambah tekanan harga ikan nila. Sementara itu, harga avtur yang relatif
stabil tinggi berdampak kepada masih berlanjutnya penyesuaian tarif angkutan
udara yang naik secara bertahap. Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi
tertahan oleh penurunan harga daging ayam ras, semen, bensin, bawang putih dan
telepon seluler. Penurunan harga daging ayam ras disebabkan oleh pasokan live
bird di tingkat peternak yang over-supply. Sementara itu, harga bawang putih
stabil cenderung turun didukung oleh terjaganya pasokan seiring realisasi impor
yang terus berjalan. Berikut, rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi
adalah sebagai berikut:
Kota Jambi
Bulanan: inflasi 0,79% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 3,01% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,82% (yoy)
Cabai merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar di
Kota Jambi dengan andil sebesar 0,52%. Diikuti oleh komoditas lain seperti ikan
nila (andil 0,10%), angkutan udara (andil 0,07%), cabai rawit (andil 0,07%) dan
bawang merah (andil 0,06%). Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh
penurunan daging ayam ras (andil -0,16%) diikuti komoditas semen (andil
-0,03%), bensin (andil – 0,02%), air kemasan (andil -0,02%) dan telepon selular
(andil -0,01%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,81% (mtm)
Tahun Berjalan; inflasi 2,53% (ytd)
Tahunan: inflasi 3,23% (yoy)
Untuk kabupaten Bungo cabai merah merupakan komoditi
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,49%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu bawang merah (andil 0,16%), cabai rawit (andil 0,14%), beras (andil
0,14%) dan emas perhiasan (0,10%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi
tertahan oleh penurunan harga daging ayam ras (andil -0,08%), bahan bakar rumah
tangga (andil -0,07%), telur ayam ras (andil -0,04%), minyak goreng (andil
-0,03%) dan besi beton (andil – 0,02%).
Mencermati perkembangan terkini, pada bulan Desember 2023
diperkirakan akan kembali terjadi inflasi. Inflasi didorong oleh harga aneka
cabai yang bertahan pada level tinggi akibat belum pulihnya pasokan. Lebih
lanjut, penyesuaian tarif PDAM rumah tangga kelas 1 yang pada bulan Desember
2023 diperkirakan mendorong peningkatan inflasi di kelompok administered price.
Sementara itu, sebagaimana pola musim hari raya Natal dan tahun baru dimana
terdapat peningkatan mobilitas masyarakat berpotensi mendorong peningkatan
tarif angkutan udara (terutama apabila terdapat kebijakan peningkatan tarif
batas atas angkutan udara).
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah
daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan harga,
ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif
terkait perkembangan inflasi. (*)