Ketua TP PKK Provinsi Jambi Prihatin Masih Banyak Umat Islam Tidak Bisa Membaca Al Qur an

Keterangan Gambar : Ketua TP PKK Provinsi Jambi Prihatin Masih Banyak Umat Islam Tidak Bisa Membaca Al Qur an
Mediajambi.com - Ketua TP PKK Provinsi Jambi, H Hesti Haris mengaku prihatin karena masih banyak umat Islam di Provinsi Jambi yang belum bisa membaca Al Qur'an. Karena itu, dirinya terpanggil untuk membantu mengatasi buta aksara Al Qur'an dengan mencetak para relawan yang bisa melarang metode cepat membaca kitab suci ini.
“Data statistik Nasional tahun 2022 yang saya baca di media online diperkirakan ada 53 persen kaum muslim tidak bisa membaca Al Qur’an, jumlahnya sangat banyak dan apa jadinya kalau Umat Islam tidak bisa membaca Alquran, yang merupakan kitab sucinya,” ujar Hesty pada acara Kajian Islam Keutamaan Membaca dan Memalkan Al Qur'an yang diadakan TP PKK Provinsi Jambi di Auditorium Rumah Dinas Gubernur, Rabu (12/4/2023).
- Al Haris Beri Santunan Kepada 449 Guru Ngaji0
- Bertemu Executive GM Pertamina Wilayah Sumatera Al Haris Siap Mendukung Program Pertamina0
- Pemprov Jambi Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri RI Secara Virtual0
- Safari Ke Desa Tanjung Pasir, Wagub Sani Salurkan Bantuan0
- Safari Ramadhan Ke Bungo, Masjid Makmurkan Al Haris Ajak Masyarakat0
Kajian itu menghadirkan penceramah Ustad Prof Hadri Hasan dan diikuti utusan organisasi perempuan se Provinsi Jambi.
Dikatakan Ny Hesty, dirinya masih meminta data dari Kemenag Jambi berapa angka pastinya umat Islam yang tidak bisa membaca Alquran. TP PKK Provinsi Jambi memiliki program untuk mencetak para guru relawan yang bisa melarang metoda cepat membaca Al Qur'an dalam tempo 30 menit. “Alhamdulillah kami mengenal penemu metoda ini Ustadz Achmad Farid sejak bapak menjadi Bupati Merangin, dan kami sudah belajar tiru ke Mesjid Lautzse dan melihat penerapan metoda yang diajarkan sejak 22 tahun lalu dan sudah melalui banyak penyempurnaan ini,” jelasnya.
Tahap awal, tanggal 3 April, pencipta metoda itu sudah datang ke Jambi untuk melatih beberapa orang mualaf agar bisa cepat membaca Al Qur'an dan terbukti berhasil.
Pihaknya berencana akan terus mencetak para relawan yang menguasai metode cepat membaca Al Qur'an 30 menit ini untuk disebarkan ke lebih banyak lagi masyarakat yang belum bisa membaca Al Qur'an.
“Kami berencana akan membuka Pusat Belajar Al Qur'an Gratis di PKK, siapa saja boleh belajar karena kami sudah menyiapkan relawan bantuan dari ustad ustad maupun qori Qoriah,” jelasnya. Bahkan tidak tertutup kemungkinannya dicetak relawan relawan di majelis majelis taklim dan sekolah sekolah. (*)