- Bupati Anwar Sadat Hadiri Syukuran dan Doa Selamat atas Dilantiknya Ketua TP-PKK, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda dan Bunda Paud
- Bupati Tanjung Jabung Barat, Memberikan Ceramah Singkat Menjelang shalat Tarawih
- Bupati Tanjab Barat Dampingi Wagub Abdullah Sani Safari Ramadhan 1446 H SKK Migas, Petrochina International Jabung LTD
- Wabup Katamso menghadiri acara Kick Of Meeting Bio CF-ISFL Provinsi Jambi
- Wabup Katamso Memimpin Apel Gabungan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat
- Bupati Tanjab Barat Melepas gelaran Festival Arakan Sahur Ramadan Minggu Kedua
- Bupati Tanjab Barat Tandatangani Hibah Barang Milik Daerah dengan BIN
- Wabup Katamso Memimpin Pelaksanaan Virtual dalam Rangka Mengikuti IPKD
- Bupati Anwar Sadat, Menjadi Narasumber di TVRI Jambi Dalam Menyemarakkan Syiar Islam pada Momentum Bulan Ramadhan 1446 H/2025 M
- Bupati Tanjung Jabung Barat membuka Festival Arakan Sahur Menyambut Ramadan 1446 H Tahun 2025
Kota Jambi Siaga II Banjir, di Tebo Air Mulai Surut

Keterangan Gambar : Kota Jambi Siaga II Banjir, di Tebo Air Mulai Surut
Mediajambi.com -Kota Jambi siaga II status banjir. Ini
setelah berdasarkan data dari Alat Pengukur Ketinggian Air Manual (AWLR) di
Ancol/Tanggo Rajo, tinggi muka air Sungai Batanghari mencapai 14,35 meter.
Ketinggian tersebut ditetapkan sebagai siaga II status banjir kota Jambi.
Ketinggian muka air mengalami kenaikan 10 cm dalam
pemeriksaan terakhir yang dilakukan Minggu (9/3/2025), pukul 08.10 WIB oleh
petugas Posyankar Jambi Timur.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan)
Kota Jambi, Mustari Affandi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan
langkah antisipasi guna menghadapi kemungkinan banjir besar.
Mustari Affandi menegaskan bahwa Damkartan Kota Jambi telah
menyiapkan personel dan peralatan penyelamatan, terutama untuk wilayah-wilayah
yang berisiko tinggi terdampak banjir.
"Kami sudah mengerahkan tim untuk melakukan pemantauan
di beberapa titik rawan banjir. Perahu karet, alat evakuasi, serta tenaga
penyelamat juga sudah kami siapkan jika terjadi peningkatan debit air yang
lebih signifikan," ujar Mustari, Minggu (9/3/2025).
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Kota
Jambi, TNI, Polri, serta dinas terkait lainnya untuk memastikan kesiapan
menghadapi kemungkinan banjir besar.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan BMKG dan pihak
terkait untuk memantau perkembangan cuaca. Jika curah hujan tinggi dalam
beberapa hari ke depan, maka besar kemungkinan debit air Sungai Batanghari akan
terus meningkat," tambahnya.
Mustari juga mengimbau warga, terutama yang tinggal di
bantaran Sungai Batanghari, agar meningkatkan kewaspadaan dan segera mengambil
langkah-langkah mitigasi.
"Kami harapkan masyarakat yang berada di wilayah rawan
banjir untuk tetap waspada dan siaga. Pastikan barang-barang berharga disimpan
di tempat yang aman, serta siapkan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu banjir
melanda," katanya.
Ia juga meminta masyarakat tidak panik, tetapi tetap
waspada, serta selalu memperbarui informasi dari pemerintah terkait status
ketinggian air dan peringatan dini bencana banjir.
Pemkot Jambi melalui Damkartan dan instansi terkait telah
menyiapkan beberapa langkah strategis dalam menghadapi banjir, di antaranya,
meningkatkan pemantauan di titik-titik rawan banjir, terutama di sekitar
bantaran Sungai Batanghari, Menyiapkan armada evakuasi, termasuk perahu karet
dan kendaraan penyelamatan dan lainnya.
Dengan status Siaga II, Mustari berharap masyarakat dapat
lebih siap dalam menghadapi kemungkinan banjir dan tidak mengabaikan peringatan
dari pemerintah.
"Kita semua harus bersinergi dalam menghadapi potensi
bencana ini. Mari tetap waspada, siapkan langkah mitigasi, dan ikuti arahan
dari petugas di lapangan," pungkasnya.
Sementara pantauan di Kawasan Legok, Danau Sipin, Kota
Jambi, warga terpantau sudah beraktivitas menggunakan ketek, karena akses jalan
sudah banjir.
"Jalan di depan kantor lurah Legok tidak bisa dilewati,
sudah tinggi airnya. Memang kalau Debit Sungai Batanghari naik, jalan itu
kebanjiran, tidak bisa dilewati," kata Husin, Warga RT 32 Kelurahan Legok,
Minggu (9/3/2025).
Ia terpaksa menitipkan kendaraan di Kawasan Rest Area Danau
Sipin.
"Kendaraan titip di luar, motor Rp5 ribu, mobil Rp10
ribu sehari," katanya.
Dikala banjir, pengeluaran memang bertambah karena harus
membayar upah ketek dan penitipan kendaraan.
"Kalau ketek 1 kali penyeberangan Rp3-5 ribu,"
katanya.
Ia berharap ada solusi dari pemerintah terkait jalan, agar
bisa ditinggikan. Sehingga saat banjir datang, jalan tetap bisa dilalui,"
pungkasnya.
Banjir di Tebo Mulai Surut
Sementara itu, 7 Kecamatan di Kabupaten Tebo sempat
digenangi banjir 1 hingga 2 meter dalam beberapa hari yang lalu. Namun kondisi
tersebut kini mulai berangsur surut bahkan menyisikan hanya di wilayah hilir
Kabupaten Tebo.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris BPBD Tebo, Roni
saat dikonfirmasi Minggu (9/3) kemarin. Dirinya mengatakan bahwa sebelumnya
banjir sempat menggenangi 7 dari 12 kecamatan di Kabupaten Tebo, diantaranya
Kecamatan VII Koto, VII KOto Ilir, Sumay, Tebo Ulu, Tebo Tengah, Tengah Ilir,
dna Tebo Ilir.
“Kemarin sempat di wilayah 7 kecamatan, namun saat ini
menyisakan beberapa kecamatan di wilayah Tebo bagian hilir saja,” ujar Roni.
Akibat kejadian tersebut, tercatat 36 Desa tergenang banjir
dan 2.200 KK terdampak akibat banjir yang terjadi sejak awal Maret 2025
kemarin. Namun beberapa kecamatan di bagian hulu seperti VII KOto, VII Koto
Ilir, Sumay dan Tebo Ulu sudah mulai surut. Dan tinggal menyiskan beberapa
wilayah di agian Hilir.
“Alhamdulillah dibagian hulu sudah mulai surut, air bergeser
ke bagian Ilir saat ini,” ungkap Roni.
Ditanya mengenai kondisi saat ini di wilayah Ilir kabupaten
Tebo, Roni mengejkeqska. Bahwa saat ini yang paling parah terjadi di wilayah
Desa Betung Bedarah dan Teluk Rendah di Kecamatan Tebo Ilir. Ketinggian air
mencapai 1 meter hingga 2 meter. Sedangkan tempat lain sudah perlahan surut.
“Kebanyakan masyarakat sudah pindah ke tempat yang aman dan
banyak juga yang ke rumah kerabatnya, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam
musibah kali banjir kali ini,” ungkap Roni.
Kondisi Banjir kali ini kata Roni tidak separah Banjir yang
terjadi pada awal Tahun 2024 lalu.
Dimana Banjir tidak hanya terjadi sekali namun beberapa kali terjadi. Sehingga
sangat menyusahkan. Masyarakat.
Ditanya kondisi saat ini, Roni mengatakan bahwa Kondisi
pintu air sungai batang hari di Dahramsraya hanya tinggal 1 meter dan sudah
jauh turun dari sebelumnya mencapai bukaan 4 meter. Artinya tingkat hujan di
wilayah Ulu sudah mulai berkurang.
“Alhamdulillah intensitas hujan di bagian ulu juga sudah
jauh berkurang, bahkan bukaan pintu air di Dharmasraya yang sebelumnya sempat 4
meter saat ini hanya tinggal 1 meter, artinya air sudah jauh turun, kita
berharap ke depan banjir di seluruh wilayah Tebo juga akan surut.”
tuntasnya.(*)