- Mengatasi Tantangan Pensiun: Pj Walikota Jambi Beri Pembekalan Awal kepada ASN
- Bupati Tanjabbar Pimpin Apel Gabungan dan Silaturahmi ASN dan Non ASN Pasca Cuti Idul Fitri 1445 H
- Bupati Tanjab Barat, H. Anwar Sadat Tinjau TPU Desa Sialang
- Bupati Tanjabbar Berikan Sepeda Baru dan Kursi Roda untuk Pedagang Kecil dan Penyandang Disabilitas
- Pj Walikota Jambi Sidak ASN Usai Libur Lebaran
- Dua Kelompok Pemuda Tawuran Bawa Clurit dan Lempar Petasan di Belakang Rumdis Gubernur Jambi
- Timnas Indonesia U-23 Kalah Melawan Qatar di Doha
- Hari Pertama Masuk Kerja, Gubernur Al Haris Gelar Halal Bihalal dengan Ratusan Pegawai Pemprov Jambi
- Sri Purwaningsih, Menyampaikan Pesan Persatuan dan Kebajikan dalam Hari Raya Idul Fitri
- Sri Purwaningsih Melepas Rangkaian Kendaraan Hias Takbiran Keliling Idul Fitri 2024
Mahasiwa KKN Bersama Posko V Desa Bakung Olah Limbah Batang Pisang Jadi Cemilan
Keterangan Gambar : Mahasiswa KKN Bersama Posko V mengajak ketua TP PKK Desa Bakung untuk mengolah limbah pohon pisang menjadi olahan makanan ringan.
Mediajambi.com - Desa Bakung, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi kaya akan potensi, salah satunya adalah tanaman pisang. Umumnya, setelah panen batang pisang tidak di manfaatkan dan dibiarkan begitu saja. Itulah yang melatarbelakangi mahasiswa KKN Bersama Posko V mengolah limbah dari pohon pisang menjadi olahan makanan yang mudah dibuat dan ramah lingkungan.
Senin, 16/08/2021, mahasiswa KKN Bersama Posko V mengajak ketua TP PKK Desa Bakung untuk mengolah limbah pohon pisang menjadi olahan makanan ringan.
Ketua Posko V M Azriel Bintang Saputra mengatakan makanan olahan dari batang pisang diberi nama BAKUNG (batang pisang kriuk tepung). Teknik mengolah makanan yang terbuat dari batang pisang pertama dibersihkan kemudian di rendam dengan air garam. Selajutnya batang pisang di potong dengan ukuran kecil, dengan bahan tambahan tepung terigu, bawang putih, dan penyedap. Kemudian digoreng hingga matang.
Baca Lainnya :
- Hj Hesti Haris Seleksi Produk Unggulan Jambi0
- Pandemi Covid-19, Wendi Beralih dari Tukang Cukur Jadi Pembuat Peti Mati0
- Pandemi COVID-19 Tak Halangi News Cafe Hadir di Kota Jambi0
- Wujudkan Generasi Kreatif dan Berdaya Saing, Pj Gubernur Luncurkan Program Entrepreneur Muda0
- Topeng Labu, Pelipur di Kala Pandemi0
Dikatakannya tanaman pisang tumbuh subur di Desa Bakung Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan hampir seluruh rumah warga memiliki tanaman pisang. Namun setelah panen batang pisang tidak di manfaatkan sehingga batang pisang membusuk dan mencemari lingkungan.
Dijelaskannya Mahasiswa KKN Bersama Posko V yang terdiri dari 13 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, yaitu, Dina Reski Putri (Universitas Riau), M. Azriel Bintang Saputra (Universitas Lampung), Mejita Sari (Universitas Teuku Umar), Winda Anis Mahdian (Universitas Jambi), Taufik Hidayat (Universitas Jambi), Safitri (Universitas Jambi), Ram Susanto Universitas Riau), Annisa Soraya K (Institute Teknologi Sumatra), Nisaton Maulina (Institute Seni Budaya Indonesia Aceh), Khairul Irwansyah (Universitas Samudra), Diah Sri Wahyuni (Universitas Negeri Jakarta), M. Khanafi (Institut Teknologi Sumatra), dan Abdul Rasip (universitas Maritime Raja Ali Haji).
Dengan adanya pengolahan limbah tanaman pisang tersebut sehingga dapat mengurangi limbah pisang dan meningkatkan nilai tambah) pemanfaatan potensi desa. "Mengolah limbah tanaman pisang menjadi cemilan yang mudah dibuat, bahannya mudah didapatkan dan ramah lingkungan," ucapnya.
Kegiatan ini upaya menumbuhkan UMKM desa Bakung dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa tersebut sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga desa setempat.
Pelatihan pembuatan bakung (batang pisang kriuk tepung) dilaksanakan di posko V Desa Bakung Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga desa setempat, warga desa sangat berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa KKN Bersama Posko V.
“Ucapkan terimaksih kepada seluruh mahasiswa KKN Bersama yang telah membuat pelatihan mengolah limbah tanaman pisang. Dengan adanya pelatihan ini dapat menambah ilmu warga desa Bakung dalam memanfaatkan potensi desa yang sebelumnya kami tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah dari tanaman pisang," ujar Kepala Desa Bakung Fahmi.
Sebelumnya batang pisang tidak pernah dimanfaatkan untuk olahan makanan. Dengan adanya pelatihan yang di adakan oleh mahasiswa KKN bersama batang pisang yang terbuang begitu saja dapat di manfaatkan. (***)