- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
- Sekda Sudirman: ASN Jambi Siap Berprestasi dan Melayani
Menghadapi Pemilu Wapres Ingatkan Berhati Hati terhadap Kentut Setan

Keterangan Gambar : Menghadapi Pemilu Wapres Ingatkan Berhati Hati terhadap Kentut Setan
Mediajambi.com - Menghadapi Pemilu 2024, Wakil Presiden
(Wapres) RI Ma’ruf Amin meminta Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kuching,
Malaysia, untuk hati-hati terhadap adanya kentut setan. Yaitu isu-isu keliru,
berita hoaks yang sengaja diembuskan untuk memecah belah.
“Awas hati-hati ada
kentut setan, ada isu-isu yang dibuat oleh setan, ada yang sifatnya itu tingkat
RT, ada yang tingkat RW, ada juga yang tingkat nasional, ada juga global,” kata
Wapres Ma’ruf dalam Dialog Kebangsaan bersama para PMI di Kuching, Malaysia,
Rabu (29/11/2023).
Menurut Wapres, pada Pemilu biasanya banyak isu-isu yang
beredar. Ada isu yang benar, namun juga banyak isu keliru yang sengaja
dihembuskan untuk memecah belah masyarakat. Isu untuk memecah belah itu yang
disebut sebagai “kentut setan”.
Istilah “kentut setan” itu diperoleh Ma'ruf saat masih
menimba ilmu di pesantren. Ma’ruf bercerita ada tiga orang santri yang selalu
akur dan kompak salat berjemaah. Satu orang menjadi imam dan dua orang menjadi
makmum.
Namun setan tidak pernah suka kalau ada orang akur sehingga
setan mencari akal untuk memisahkan tiga santri tersebut.
"Akhirnya saat ketiga santri itu salat, setan kentut.
Sejak saat itulah, mereka saling curiga dan menuduh siapa yang kentut saat
salat," jelasnya.
Imam kata Ma'ruf bilang ini makmum saya kentut. "Saya
tidak mau lagi punya makmum yang kentut. Kata si makmumnya, ini imam ini
kentut. Kalau gitu saya tidak mau lagi punya imam kentut, sejak itu terpisah,
tidak saling percaya, tidak mau saling makmum dan menjadi imam," ujar
Ma'ruf.
Karena itu, Wapres meminta masyarakat dan juga termasuk PMI
di Malaysia untuk berhati-hati dengan “kentut setan” karena bisa memecah belah
masyarakat. Wapres meminta masyarakat selalu menyaring informasi sebelum
membagikannya ke orang lain.
“Istilah sekarang itu
saring sebelum sharing. Kalau mau share dilihat dulu, ini bener atau tidak,
pantas atau tidak. Layak apa tidak. Kalau di agama itu diajarkan supaya
tabayun, tabayun itu cek ricek,” ujar Wapres.(Lin)