- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
- Tak Ada Kejelasan Bisnis, Dewan Minta BUMD Siginjai Sakti Lebih Baik Dibubarkan
Merger Pelindo 2 Jambi Mudahkan Operasional
Keterangan Gambar : Merger Pelindo 2 Jambi Mudahkan Operasional
Mediajambi.com - Merger yang dilakukan PT. Pelindo ternyata memudahkan operasional dalam berbagai hal. Ini diutarakan GM PT Pelindo Regional 2 Jambi, Cepi Rymeta Atmadja dalam Media Gathering Pelindo Regional 2 Jambi "Satu Pelindo untuk Indonesia" bersama perwakilan media di Jambi, yang didampingi para DGM dan Manager Pelindo Jambi, DGM Comersial Pelindo Ervin, BM PTPJambi Romi Hasbeni, Manager Area TPK Jambi Anang Subgyono dan jajaran Pelindo Jambi.
"Kita lakukan merger sejak 3 Oktober tahun 2021. Awalnya terdapat empat manajemen Pelindo, yakni Pelindo 1 di Medan, Pelindo 2 di Jakarta, Pelindo 3 di Surabaya dan Pelindo 4 di Medan. Namun sekarang sudah dimerger jadi PT. Pelindo saja, dan tiap wilayah dinamakan regional saja," kata GM PT. Pelindo Regional 2 Jambi, Cepi Rymeta Atmadja kemarin Kamis (29/9).
Dengan dimergerkan empat manajemen Pelindo lebih memudahkan dalam pertukaran data pelanggan, sharing peralatan pun lebih mudah, dapat melakukan sharing operational excellent sehingga memberikan pelayanan operasional yang lebih baik, dan dapat bertukar penggunaan aset yang tidak optimal.
"Di Pelindo pun memiliki anak perusahaan. Sekarang tiap bidang usaha kami dipelabuhan bisa dikerjakan masing-masing anak perusahaan, agar lebih profesional. Juga terdapat regulator yakni Bea Cukai, KSOP dan lainnya," terang Cepi Rymeta Atmadja.
- OJK Terus Perluas Akses Keuangan di Daerah Melalui TPAKD0
- Pengaruh Suku Bunga BI dan Inflasi yang Semakin Tinggi0
- Fazzio Youth Project di SMA 1 Jambi Berlangsung Seru0
- OJK Jambi Paparkan Tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan 0
- OJK Dorong Penguatan Pertahanan Tiga Lapis di Industri Jasa Keuangan 0
Setiap tahunnya sebanyak 42 ribu peti kemas yang dikelola PT. Pelindo Regional 2 Jambi. Sebanyak 60 persen yang berasal dari Jakarta berupa beras, tepung terigu dan barang konsumtif lain, sedangkan 40 persen merupakan komoditi ekspor keluar negeri seperti playwood atau kayu olahan, bubur kayu, pinang, CPO dan lainnya.
"Sedangkan untuk pengiriman batubara yang menggunakan PT. Pelindo Regional 2 Jambi ditahun 2021 berhasil mengirimkan sebanyak 1 juta ton metrik batubara. Namun ditahun 2022 per akhir Agustus kami hanya mengirim 550 ribu ton metrik batubara," urainya.
Pihaknya pun ditahun depan berupaya melakukan penambahan konveyor dan dermaga baru, termasuk menggandeng mitra Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) besar. Harus diakui keberadaan TUKS ikut mengurangi pengiriman batu bara di Pelindo. Di Jambi terdapat 20 TUKS yang beroperasi.
"Kalau TUKS kan memang untuk menangani kegiatan grup sendiri, tidak boleh untuk barang-barang umun. Karena hanya Pelindo yang ditunjuk untuk melayani barang-barang umum. Kontribusi Pelindo bagi negara cukup besar dibandingkan TUKS, diantaranya kami berkontribusi dalam memberikan pajak kepada negara, kami juga membayar konsensi atau penerimaan negara bukan pajak, yang disetor ke kas Kemenhub, dan disisilain kami juga memberikan deviden kepada kementerian BUMN," paparnya.
Untuk di Jambi, selain PT. Pelindo juga terdapat 2 pelabuhan yang dinaungi Pelindo, yakni Pelabuhan Kuala Tungkal dan Pelabuhan Muarasabak. Hanya saja dua pelabuhan terakhir masih belum optimal dalam pengiriman komoditi. Penyebabnya, perekonomian Jambi untuk hilirisasi industri belum kearah Tanjabtim, memang untuk akses menuju laut lepas lebih dekat dari Pelabuhan Muarasabak.
"Karena hanya membutuhkan waktu 2-3 jam saja, sedangkan dari Pelabuhan Talang Duku memakan waktu sekitar 11 jam," tandasnya.(*/Yen