- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Pembangunan Drainase Utama di Kota Jambi Baru Terealisasi 11 Persen

Keterangan Gambar : Pembangunan Drainase Utama di Kota Jambi Baru Terealisasi 11 Persen
Mediajambi.com – Dalam upaya mengatasi masalah banjir yang
sering melanda kota Jambi, kini sudah dimulai proyek pembangunan drainase utama
dan revitalisasi drainase terintegrasi.
Proyek ini didanai oleh Japan International Cooperation
Agency (JICA), dilaksanakan oleh PT. Basuki Rahmat Putra dengan total nilai
kontrak mencapai Rp 144.938.135.390,00.
Hingga saat ini, progres pekerjaan tercatat mencapai 11,7%
per 15 September 2024.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI, David
Partonggo Oloan Marpaung, S.T., MPSDA, menjelaskan, proyek ini dirancang untuk
mengatasi banjir luapan di Sungai Asam dan anak-anak sungainya, yang menjadi
masalah bagi masyarakat setempat.
Lingkup pekerjaan, sebut Dia, mencakup pemeliharaan dan
pembangunan infrastruktur di Sungai Asam sepanjang 12 kilometer, serta dua anak
sungai, Zaidi Saleh dan Pertamina, masing-masing sepanjang 2,5 kilometer. “Kami
juga melakukan pembangunan box culvert dan perbaikan stasiun pompa untuk
meningkatkan sistem drainase,” kata David.
Salah satu langkah penting dalam proyek ini adalah pelebaran
sungai. David menjelaskan, pelebaran ini akan dilakukan antara 1 hingga 4 meter
di sepanjang kanan dan kiri bibir sungai. Untuk itu, diperlukan pengadaan tanah
yang saat ini masih dalam proses oleh Pemerintah Kota Jambi dan Pemerintah
Provinsi Jambi.
Ia berharap semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk
memastikan kelancaran proyek. “Proses pengadaan tanah (atau pembebasan lahan)
sangat penting agar proyek ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dengan adanya proyek ini, diharapkan masyarakat kota Jambi
dapat merasakan dampak positif dalam pengurangan risiko banjir.
“Infrastruktur drainase yang lebih baik akan meningkatkan
kualitas hidup warga dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Proyek ini menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah dan
lembaga internasional dalam mengatasi masalah lingkungan dan infrastruktur.
Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam mendukung kelancaran proyek.
“Dengan kerja sama yang solid, kita harapkan masalah banjir dapat diatasi
secara efektif dan berkelanjutan,” tutup David.
Kota Jambi kini menantikan perubahan positif yang akan
dihadirkan oleh proyek drainase utama ini, dengan harapan dapat memberikan
solusi jangka panjang bagi masalah banjir yang selama ini mengganggu aktivitas
warga. (*)