- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Pembangunan JBC, Biangkerok Banjir di Kawasan Telanaipura, Seminggu Warga 5 Kali Kebanjiran

Keterangan Gambar : Pembangunan JBC, Biangkerok Banjir di Kawasan Telanaipura, Seminggu Warga 5 Kali Kebanjiran
Mediajambi.com – Hujan deras yang terus mengguyur dalam
sepekan terakhir menyebabkan ratusan rumah warga di kawasan Telanaipura, RT 11,
Simpang Empat, Sipin, Kota Jambi, terendam banjir. Warga menduga banjir yang
sudah terjadi lima kali dalam sepekan ini tidak hanya akibat luapan sungai,
tetapi juga dipengaruhi oleh pembangunan mal yang berada tidak jauh dari
permukiman mereka.
Hujan deras pada Minggu pagi memperparah kondisi, dengan air
mencapai ketinggian pinggang orang dewasa dan menggenangi dua RT, yaitu RT 09
dan RT 11 di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Salah satu warga, Eva, menyatakan bahwa banjir yang terjadi
kali ini lebih parah dibandingkan sebelumnya.
“Biasanya banjir
tidak separah ini, tapi sejak musim hujan dan adanya pembangunan mal, wilayah
kami semakin terdampak,” ujarnya.
Selain dipicu oleh luapan sungai, ia menduga adanya pengaruh
dari pembangunan mal JBC yang menyebabkan sistem drainase di wilayah mereka
terganggu.
"Sebelum ada JBC ni dak pernah banjir, makonyo bangun
rumah rendah. Tapi sejak ada JBC ni banjir." Imbuhnya.
Senada dengan Eva, Wati, warga lainnya, mengungkapkan bahwa
dalam sepekan terakhir, banjir sudah terjadi hingga lima kali, mengakibatkan
kerugian bagi warga. Mereka berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah
agar kejadian serupa bisa dicegah dan warga tidak terus-menerus mengalami
kerugian akibat banjir. “Setiap banjir, peralatan elektronik kami rusak,
pakaian sekolah anak-anak basah, dan kami benar-benar kesulitan,” tambah Wati.
Warga berharap adanya solusi nyata dari pemerintah daerah
untuk mengatasi permasalahan ini agar banjir tidak lagi menjadi momok yang
menghantui kehidupan mereka sehari-hari.(*)