- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Pj Walikota Jambi, Buka Forum Kemitraan Pencegahan dan Pengendalian Aids, Tuberkulosis, Malaria

Keterangan Gambar : Pj Walikota Jambi, Buka Forum Kemitraan Pencegahan dan Pengendalian Aids, Tuberkulosis, Malaria
Mediajambi.com - Penjabat (Pj) Walikota Jambi, Sri
Purwaningsih membuka secara resmi pertemuan penguatan Forum Kemitraan
Pencegahan Dan Pengendalian Aids, Tuberkulosis, Malaria (ATM), bertempat di
Aula PKK Kota Jambi, Senin (5/8/24) pagi.
Dikesempatan itu, turut hadir Sekretaris PP Adinkes Haliq
Siddiq, Adinkes Perwakilan Provinsi Jambi Didik Sunaryadi, Ketua TP PKK Kota
Jambi Ibu Sri Hartati Ridwan, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Jambi Rini.
Peserta dalam acara pertemuan penguatan Forum Kemitraan
Pencegahan Dan Pengendalian Aids, Tuberkulosis, Malaria (ATM), terdiri dari
Jajaran OPD di Pemerintah Kota Jambi, Camat dan Lurah kota Jambi, Forum CSR
Kota Jambi, Kepala Puskesmas, Baznas Kota Jambi, Komunitas TB Pena bulu Jambi,
dan Yayasan Kanti Sehat Jambi (Komunitas HIV Kanti Sehati Jambi).
Dalam sambutannya, Sri Purwaningsih menekankan bahwa ketiga
penyakit menular itu merupakan ancaman serius bagi kesehatan di masyarakat,
maka dari itu perlu adanya kolaborasi bersama semua pihak dan peran lintas
sektor dalam upaya pencegahan.
"Semua elemen dituntut bergerak cepat dan tepat, karena
kini penanggulangan ATM menjadi kewajiban kita bersama. Kami minta semua pihak,
mari kita susun aksi, baik dalam hal intervensi maupun kebijakan terhadap
penanggulangan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria ini, dengan output yang jelas,
terukur dan tepat sasaran," jelasnya.
"Dikomandoi oleh Dinkes, terus kita pantau penularan
ATM ini, mulai dari sekarang kita harus ikuti secara kolaboratif,"
tambahnya.
Selain itu, Sri menyebutkan, penanganan kasus ATM ini
merupakan prioritas nasional yang harus diintervensi oleh Pemerintah Daerah
dengan melibatkan lintas sektor.
"Menyikapi 3 hal tersebut Komitmen Kota Jambi sudah
sangat maksimal. Karena telah dimasukkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
urusan kesehatan, serta sebagai salah satu indikator dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) kota Jambi," sebut Sri.
Terkait AIDS, Sri menjelaskan pencegahan dan penanganannya
di Kota Jambi dilakukan secara tepat dan terintegrasi hingga menjadi kunci
sukses dalam upaya penanggulangan kasus.
"Sedangkan, kasus Malaria sejak tahun 2014 kota Jambi
telah menjadi wilayah eliminasi malaria, yang artinya kota Jambi telah bebas
dari penularan kasus malaria. Walaupun demikian kita harus tetap mewaspadai
terkait kasus yang mungkin datang dari wilayah lain. Oleh karena itu kita tetap
mengalokasikan anggarannya," jelasnya.
Sementara itu, kata Sri untuk Tuberkulosis di Kota Jambi
juga sebagai prioritas untuk dilakukan pencegahan dan pengendalian, walaupun
ada tantangan serta kendala dilapangan dalam pencegahannya.
"Guna mendukung penanganan Tuberkulosis di Kota Jambi,
tahun ini Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar 958 juta lebih, meningkat
menjadi 1,86 miliar pada PPAS Tahun 2025," katanya.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Legislatif, Adinkes,
Komunitas, OPD, dan stakeholder lainnya yang telah berkomitmen mendukung setiap
upaya pencegahan kasus ATM di Kota Jambi.
Sementara itu, Sekretaris PP Adinkes Haliq Siddiq pada
kesempatan ini mengatakan, Kota Jambi telah masuk dalam daftar 248
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang telah melakukan penganggaran penanganan
kasus ATM ini.
"Alhamdulillah kota Jambi juga termasuk pioner di
Indonesia yang memasukkan ATM dalam penganggaran serta perencanaan
daerahnya," sebut Sri.
Dirinya juga menyuarakan, bahwa penanggulangan kasus ATM ini
tidak semata hanya tugas dari Dinas Kesehatan, namun juga diperlukan peran OPD
lainnya, serta lembaga lain non pemerintah dalam peran kemanusiaan.
"Di Kota Jambi ini udah ada dukungan berbagai Dinas dan
Lintas Sektor, maka pelaksanaannya yang perlu dilakukan dengan konsisten
bersama pemangku kepentingan," tutup Haliq.(*)