- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
PUPR Kota Jambi Alokasikan Rp1 Miliar Tata Parit Jl Raden Wijaya

Keterangan Gambar : PUPR Kota Jambi Alokasikan Rp1 Miliar Tata Parit Jl Raden Wijaya
Mediajambi.com - Warga Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi
Selatan, Kota Jambi mengeluhkan limbah yang berasal dari aktivitas Pasar
Tradisional di simpang empat Kebun Kopi.
Keluhan ini muncul karena kurangnya drainase yang berfungsi
di sepanjang bahu jalan Raden Wijaya.
Air dari pasar tumpah ke badan jalan dan rumah-rumah warga.
Selain juga merusak kondisi jalan yang kini menjadi berlobang.
Salah seorang warga setempat eva mengungkapkan, masalah ini
sudah berlangsung sejak lama.
Dampaknya terjadi kerusakan jalan akibat air yang mengalir
tanpa terkendali.
"Simpang empat itu sudah dalam kondisi rusak, karena
air mengalir terus menerus. Kita berharap pemerintah segera melakukan perbaikan
dengan membuat saluran drainase yang memadai, agar limbah tidak lagi terbawa ke
jalan," kata Ivan.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra mengaku, rencana penanganan
masalah tersebut telah dimasukkan dalam prioritas tahun 2024.
"Jalan Raden Wijaya (kebun kopi) sudah masuk dalam
anggaran penangan tahun ini dengan pagu anggaran Rp 1 miliar," kata Momon,
Kamis.
Momon menjelaskan, fokus utama pihaknya adalah melakukan
penangan atau pembuatan parit dan crossing di titik titik yang tergenang.
"Karena memang eksisting yang ada sekarang tidak ada
lagi parit, ditambah air buangan dari pasar," katanya. *