Superblok JBC Bikin Warga Kebanjiran, Dewan Ancam Hentikan Pembangunan!

By MS LEMPOW 09 Okt 2024, 10:10:57 WIB KOTA
Superblok JBC Bikin Warga Kebanjiran, Dewan Ancam Hentikan Pembangunan!

Keterangan Gambar : Superblok JBC Bikin Warga Kebanjiran, Dewan Ancam Hentikan Pembangunan!


Mediajambi.com – Pembangunan superblok dan mal terbesar di Provinsi Jambi, Jambi Business Center (JBC), menimbulkan sejumlah masalah lingkungan, salah satunya banjir di area sekitar.

Kawasan Simpang Mayang, termasuk RT 10, RT 09, RT 11, RT 08, RT 07, RT 32, RT 03, dan RT 02 Kelurahan Simpang Empat Sipin, menjadi langganan banjir saat curah hujan tinggi.

    Pada Jumat, 4 Oktober 2024, banjir dilaporkan mencapai paha orang dewasa. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, bersama Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi Yaser Arafat, Kadis PUPR Kota Jambi Momon, dan Kabid SDA Kota Jambi Berlianto, melakukan inspeksi lapangan ke lokasi terdampak banjir dan JBC. Namun, mereka hanya disambut oleh pihak keamanan JBC, tanpa perwakilan dari pengembang.

    Yaser Arafat, Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi menjelaskan bahwa banjir terjadi karena volume air yang masuk ke wilayah Simpang Mayang melebihi kapasitas saluran drainase yang ada.

    "Air yang masuk lebih banyak daripada yang bisa dikeluarkan, sehingga terjadi genangan," ujarnya.

    Pihak Dinas PUPR telah meminta JBC untuk membangun kolam retensi guna menahan limpasan air, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

    Menurut Yaser, persoalan kolam retensi sudah berlarut-larut selama lebih dari setahun.

    Desain kolam sudah diajukan kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI, namun belum ada keputusan terkait izin.

    Ivan Wirata menyebut bahwa salah satu penyebab utama banjir adalah belum dibangunnya kolam retensi oleh JBC.

    "Kami sudah berulang kali mengingatkan JBC untuk segera membangun kolam retensi, namun belum ada realisasi. Kalau terus membandel kita stop pembangunan nya," ujarnya.

    Ia juga mendesak agar Dinas PUPR Kota Jambi dan Provinsi Jambi menganggarkan perbaikan drainase pada tahun 2025, agar permasalahan banjir di wilayah tersebut dapat diatasi.

     Jika semua pihak berkomitmen, masalah banjir ini bisa diminimalisir," tambahnya.

    Ivan menegaskan bahwa JBC wajib memenuhi komitmen Amdal (Analisis Dampak Lingkungan) yang mensyaratkan pembangunan kolam retensi sebelum melanjutkan pembangunan gedung. "Kolam retensi adalah solusi utama, dan semua pihak harus segera bertindak," tegasnya.

    Diharapkan dengan kerjasama antara pemerintah kota, provinsi, dan pihak JBC, permasalahan banjir yang terus berulang dapat segera diatasi untuk kenyamanan masyarakat di sekitar Jambi Business Center. *




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :