Tebing Longsor Intake Aur Duri, Ivan Wirata dan Kemas Faried Bersinergi Cari Solusi

By MS LEMPOW 08 Okt 2024, 10:07:47 WIB KOTA
Tebing Longsor Intake Aur Duri, Ivan Wirata dan Kemas Faried Bersinergi Cari Solusi

Keterangan Gambar : Tebing Longsor Intake Aur Duri, Ivan Wirata dan Kemas Faried Bersinergi Cari Solusi


Mediajambi.com - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, bersama Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, melakukan kunjungan lapangan pada Selasa, 8 Oktober 2024, untuk meninjau kondisi intake Aur Duri yang mengalami longsor.

Kunjungan ini bertujuan memastikan langkah penanganan segera dilakukan demi menjaga kelangsungan pasokan air bersih di Kota Jambi.

    Ivan Wirata menekankan pentingnya penyelamatan intake Aur Duri, yang menjadi salah satu sumber utama pasokan air bersih bagi masyarakat.

    Ia menyatakan bahwa Perumda Tirta Mayang memerlukan dukungan penuh dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI dalam pembangunan infrastruktur terkait.

    “Perumda Tirta Mayang harus diselamatkan, dan pembangunan infrastruktur merupakan tanggung jawab BWSS VI. Koordinasi dengan BWSS VI berjalan baik, mereka responsif dan telah turun ke lapangan untuk menginventarisasi langkah-langkah yang akan dilakukan," ungkap Ivan.

    Dalam kolaborasi ini, BWSS VI akan merancang desain drainase, penanganan tebing, dan pengelolaan sampah di sekitar intake.

    Ivan berharap masalah ini dapat diselesaikan pada tahun 2025, dengan mengedepankan kerja sama lintas lembaga.

    Kemas Faried Alfarelly menambahkan bahwa langkah cepat diperlukan karena intake Aur Duri menyuplai air bersih untuk puluhan ribu konsumen di Kota Jambi.

    “Kami ambil langkah cepat untuk berkolaborasi dalam merespons keluhan warga terkait penurunan pasokan air. Respons dari pemerintah provinsi dan BWSS VI sangat cepat, dan ini penting karena Kota Jambi dengan anggaran terbatas tidak bisa menangani masalah ini sendirian," tegasnya.

    David Partonggo, Kepala BWSS VI, menjelaskan bahwa pihaknya sedang merancang desain komprehensif untuk menangani masalah longsor dan infrastruktur lainnya.

    Desain tersebut akan melibatkan banyak pihak dan mencakup penentuan kewenangan masing-masing pihak. Target desain ini dapat selesai pada Februari tahun depan.

    Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tirta Mayang, Dwike Riantara, mengungkapkan kekhawatiran akan dampak longsor yang lebih besar terhadap pasokan air bersih.

    Ia menekankan bahwa jika intake berhenti beroperasi, pelayanan kepada 23 ribu pelanggan, setara dengan 100 ribu jiwa, akan terganggu.

    "Ini akan krisis air bagi pelanggan di Alam Barajo, Telanaipura, dan sebagian Kota Baru," tambahnya.

    Untuk langkah jangka pendek, pihaknya akan membangun drainase serta memasang biopac yang berisi pasir dan cerucuk bambu sebagai penahan tebing sepanjang 45 meter.

    Untuk jangka panjang, mereka berencana membangun bronjong dengan desain dari BWSS VI yang akan diajukan ke pusat. "Sementara itu, kami akan membangun drainase untuk meminimalisir erosi," pungkas Dwike.

    Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, BWSS, dan Perumda Tirta Mayang, diharapkan penanganan intake Aur Duri dapat segera terealisasi, memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat tanpa kendala. *

     




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :