- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Tebing Longsor Intake Aur Duri, Ivan Wirata dan Kemas Faried Bersinergi Cari Solusi

Keterangan Gambar : Tebing Longsor Intake Aur Duri, Ivan Wirata dan Kemas Faried Bersinergi Cari Solusi
Mediajambi.com - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan
Wirata, bersama Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, melakukan
kunjungan lapangan pada Selasa, 8 Oktober 2024, untuk meninjau kondisi intake
Aur Duri yang mengalami longsor.
Kunjungan ini bertujuan memastikan langkah penanganan segera
dilakukan demi menjaga kelangsungan pasokan air bersih di Kota Jambi.
Ivan Wirata menekankan pentingnya penyelamatan intake Aur
Duri, yang menjadi salah satu sumber utama pasokan air bersih bagi masyarakat.
Ia menyatakan bahwa Perumda Tirta Mayang memerlukan dukungan
penuh dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI dalam pembangunan
infrastruktur terkait.
“Perumda Tirta Mayang harus diselamatkan, dan pembangunan
infrastruktur merupakan tanggung jawab BWSS VI. Koordinasi dengan BWSS VI
berjalan baik, mereka responsif dan telah turun ke lapangan untuk
menginventarisasi langkah-langkah yang akan dilakukan," ungkap Ivan.
Dalam kolaborasi ini, BWSS VI akan merancang desain
drainase, penanganan tebing, dan pengelolaan sampah di sekitar intake.
Ivan berharap masalah ini dapat diselesaikan pada tahun
2025, dengan mengedepankan kerja sama lintas lembaga.
Kemas Faried Alfarelly menambahkan bahwa langkah cepat
diperlukan karena intake Aur Duri menyuplai air bersih untuk puluhan ribu
konsumen di Kota Jambi.
“Kami ambil langkah cepat untuk berkolaborasi dalam
merespons keluhan warga terkait penurunan pasokan air. Respons dari pemerintah
provinsi dan BWSS VI sangat cepat, dan ini penting karena Kota Jambi dengan
anggaran terbatas tidak bisa menangani masalah ini sendirian," tegasnya.
David Partonggo, Kepala BWSS VI, menjelaskan bahwa pihaknya
sedang merancang desain komprehensif untuk menangani masalah longsor dan
infrastruktur lainnya.
Desain tersebut akan melibatkan banyak pihak dan mencakup
penentuan kewenangan masing-masing pihak. Target desain ini dapat selesai pada
Februari tahun depan.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tirta Mayang, Dwike
Riantara, mengungkapkan kekhawatiran akan dampak longsor yang lebih besar
terhadap pasokan air bersih.
Ia menekankan bahwa jika intake berhenti beroperasi,
pelayanan kepada 23 ribu pelanggan, setara dengan 100 ribu jiwa, akan
terganggu.
"Ini akan krisis air bagi pelanggan di Alam Barajo, Telanaipura,
dan sebagian Kota Baru," tambahnya.
Untuk langkah jangka pendek, pihaknya akan membangun
drainase serta memasang biopac yang berisi pasir dan cerucuk bambu sebagai
penahan tebing sepanjang 45 meter.
Untuk jangka panjang, mereka berencana membangun bronjong
dengan desain dari BWSS VI yang akan diajukan ke pusat. "Sementara itu,
kami akan membangun drainase untuk meminimalisir erosi," pungkas Dwike.
Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, BWSS,
dan Perumda Tirta Mayang, diharapkan penanganan intake Aur Duri dapat segera
terealisasi, memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat tanpa kendala. *