- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
Udara Tidak Sehat, Pemkot Jambi Akan Berlakukan WFH

Keterangan Gambar : Udara Tidak Sehat, Pemkot Jambi Akan Berlakukan WFH
Mediajambi.com- Telah beberapa hari ini asap tebal kembali
menyelimuti Kota Jambi, sejak pagi hingga sore,sejumlah warga pun tampak
mengeluhkan kondisi ini. Sebagian dari mereka ada yang mengaku mata perih,
hingga saluran pernafasan tidak enak.
Termasuk jarak padang yang sedikit terganggu "Tebal nian asapnya," kata Miftah, warga Telanaipura. Sebelumnya, Kota Jambi, yang seharusnya masih dalam periode musim kemarau, tiba-tiba diguyur hujan lebat disertai petir pada Jumat (29/9/2023)Kemarin.
Hal ini mengejutkan banyak orang, mengingat musim
hujan biasanya diperkirakan akan tiba pada Oktober 2023. Meskipun begitu, BMKG Provinsi Jambi
memberikan penjelasan bahwa fenomena ini disebabkan oleh gangguan sesaat yang
terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Annisa Fauziah, Koordinator Data dan Informasi BMKG
Stasiun Sultan Thaha Saifuddin Jambi, hujan yang terjadi adalah akibat dari
adanya gelombang atmosfer (gelombang Rossby) dan Osilasi Madden Julian (MJO)
yang aktif di wilayah Jambi.
Selain itu, kelembapan udara di lapisan atas juga cukup
tinggi, mendukung terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang
dapat disertai petir.
Meskipun musim hujan belum resmi dimulai, BMKG
memperingatkan bahwa hujan disertai petir masih berpotensi terjadi dalam tiga
hari ke depan. Kondisi ini dapat mengakibatkan berkurangnya jarak pandang,
sehingga masyarakat di Kota Jambi dihimbau untuk tetap waspada. "Kehadiran
hujan di luar musim ini menjadi bukti betapa dinamisnya iklim dan cuaca, dan
menuntut kewaspadaan dari semua pihak," katanya.
Kualitas Udara Membaik Setelah Hujan Kondisi udara di Kota Jambi pada Kamis
(21/9/2023) menunjukkan situasi yang cerah. Particulate Matter (PM2.5)
menunjukkan angka di bawah 50 µm (mikrometer).
Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran
sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter
kubik (µm/m3).
Berdasarkan data dari IQAir kualitas udara Kota Jambi masuk katagori Tidak Sehat
Sabtu (30/9) pukul 06.00 Wib, dengan angka 152 PM, data Konsentrasinya 124 O3.
Dan berdasarkan data dari BMKG Stasiun Metrologi Sultan Thaha Jambi jika udara
di kota Jambi pagi hingga dini hari masih masih Asap.
Menurut Walikota Jambi Syarif Fasha, kepada media Jum,at
(29/9) kemarin," ia mengatakan kita lihat beberapa hari kedepan nanti jika masih asapnya tebal maka anak sekolah
akan liburkan dan mereka belajar secara daring di rumah," jelas Fasha.
Berdasarkan Citra Sebaran Asap Wilayah Indonesia Tanggal 29
September 2023 pukul 16.00 WIB terdeteksi adanya sebaran asap di wilayah
Provinsi Jambi dan di Provinsi Sumatera Selatan. Arah angin umumnya bertiup
dari Tenggara ke Barat Laut, sehingga diprakirakan asap akan bergerak /
memasuki wilayah Provinsi Jambi. Hasil pantau 3 hari terakhir kecenderungan
konsentrasi partikulat pada titik tertinggi di kisaran jam 6 - 8 pagi.(yen)