- Inflasi Juni 2025 Provinsi Jambi Terjaga, Pada Tingkat 1,34 Persen /Yoy
- Sekda Sudirman Pantau Hari Pertama Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi
- Gubernur Al Haris Berharap Revisi Penataan Ruang Lebih Fleksibel untuk Kesejahteraan Masyarakat
- Wagub Sani Hadiri Pembukaan Matsama MAN 3 Kota Jambi
- Gubernur Bantu Pengobatan Oki Yusmika Atlet Taekwondo Jambi Penderita Kanker Tulang di RS Fatmawati Jakarta Selatan
- Ketum KONI Jambi Siap Bantu Taekwondoin Terkena Kanker Tulang
- Penuhi Keinginan Konsumen, Performance Damper untuk NMAX TURBO dan NEO Kini Dijual Bebas
- Polda Jambi Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh 2025
- Dokter Nadiyah Maulana Serukan Penguatan Perajin Jambi di Ajang Nasional Dekranas
- Bertemu Kepala BPK Wilayah V, Wali Kota Maulana Wujudkan Jalur Wisata Hijau Bus Listrik ke Candi Muaro Jambi
Warga Kelurahan Aur Kenali Melakukan Penolakan Stockpile Batu Bara PT SAS

Keterangan Gambar : Warga Kelurahan Aur Kenali Melakukan Penolakan Stockpile Batu Bara PT SAS
Mediajambi.com- Penolakan warga terhadap rencana pembangunan stockpile dan jalur khusus batubara milik PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) di Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, kembali disuarakan.
Pada Minggu (13/7/2025), warga RT 03 secara gotong royong kembali memasang spanduk penolakan di sekitar lingkungan mereka.
Ketua RT 03, Mahfuddin, mengatakan bahwa spanduk yang dipasang hari ini sebelumnya telah dipasang seminggu lalu namun terlepas.
“Kami gotong-royong sekaligus memasang spanduk yang kemarin sudah dipasang sebenarnya, tapi mungkin lepas. Ini kita perbaiki,” ujarnya kepada media.
Mahfuddin menegaskan bahwa aksi kali ini dilakukan secara spontan sebagai bentuk kekhawatiran warga atas dampak negatif dari rencana pembangunan stockpile dan jalur batubara tersebut.
“Ini spontan, tidak ada rencana. Warga sepakat menjadikan pendopo RT 03 sebagai posko diskusi dan dialog penolakan terhadap stockpile PT SAS. Baik dari Aur Kenali sendiri maupun dari warga Mendalo Darat,” jelasnya.
Menurut Mahfuddin, warga menolak pembangunan tersebut karena khawatir akan dampak kesehatan, pencemaran lingkungan, hingga menurunnya kualitas udara akibat aktivitas batubara yang akan berlangsung di tengah permukiman padat.
“Harapan besar kami itu, segera cabut izinnya, atau pindahkan ke lokasi yang tidak padat penduduk,” tegasnya.
Warga berharap pemerintah dan instansi terkait dapat segera mengambil langkah tegas dengan mencabut izin operasional PT SAS atau memindahkan lokasi rencana pembangunan ke kawasan yang lebih layak secara tata ruang dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, berbagai elemen masyarakat dan aktivis lingkungan juga telah menyuarakan penolakan terhadap keberadaan stockpile batubara di kawasan Aur Kenali yang dinilai tidak sesuai dengan peruntukan tata ruang dan berpotensi menimbulkan bencana ekologis.
Pemasangan kembali spanduk penolakan, di aur kenali,di pasang lagi..
Gorong royong di pendopo, atas usulan warga posko penolakan stokpile, aurkenali maupun mendalo, usulan secara spontan, sekalian pemasangan spanduk, udah lepas, udah di pasang lagi..harapan menolak, stockpile...yang jelas harapannya sangat besar mencabit izin, memindahkan stockpile polusi.(*