- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
Warga Mudung Laut Kota Jambi Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir

Keterangan Gambar : Warga Mudung Laut Kota Jambi Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir
MediaJambi.com - Warga Desa Mudung Laut
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi membangun jembatan darurat, akibat banjir yang
tak kunjung reda sejak satu bulan terakhir. Jembatan kayu sepanjang sekitar 300
meter itu dibangun secara swadaya dan memudahkan aktivitas warga setempat,
karena akses jalan terendam banjir.
Jembatan darurat itu dibangun masyarakat
secara gotong royong sejak tanggal . Inisiatif membangun jembatan darurat itu
dilakukan Keluarga Pak Te yang kebetulan akan mengadakan pertandingan
pernikahan putrinya, Minggu 11 September 2024.
Jembatan darurat itu terbuat dari kayu yang
cukup kokoh dan diperkirakan menelan biaya yang cukup besar.
"Dak tau berapa biayanya, karena ini
gotong royong warga. Kami bangun gotong royong, supaya akses jalan gampang,
" ujar Pak Te, warga RT 01 Mudung Laut yang akan menikahkan anaknya
tersebut.
Jembatan darurat tersebut sangat bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya. Karena
akibat luapan air Sungai Batanghari, akses jalan menuju rumah masyarakat terendam banjir. Banjir yang terjadi sejak
awal Januari lalu, hingga Sabtu (10/2/2024) belum juga surut. Karena akses
jalan dari rumah warga menuju jalan raya yang biasanya bisa ditempuh dengan
jalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua, kini tidak bisa lagi.
Untuk
pergi dan pulang, mereka harus menggunakan perahu. Rata rata warga yang
rumahnya berbentuk panggung itu memiliki perahu, sebagai alat transportasi
selama musim banjir. Tidak heran jika para ibu ibu disana cukup mahir
mengemudikan perahunya, diantara rumah rumah. "Saya mau ke warung
belanja," ujar seorang ibu ketika ditemui turun dari rumahnya dan langsung
naik ke atas perahu, Sabtu pagi.
Akibat banjir, warga juga harus memarkir
kendaraan roda dua dan roda empat di pinggir jalan. Untuk bisa mencapai jalan
raya, warga harus menggunakan perahu atau sampan.
Warga memperkirakan banjir akan berlangsung
hingga Maret. "Air sudah mulai surut tetapi karena hujan naik lagi.
Diperkirakan sampai Maret akan banjir, " jelas Hasan, warga setempat.(Lin)