- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
Edi Purwanto Dorong Kemandirian Ekonomi Suku Anak Dalam di Kawasan Hutan SAD

Keterangan Gambar : Edi Purwanto Dorong Kemandirian Ekonomi Suku Anak Dalam di Kawasan Hutan SAD
Mediajambi.com- Kawasan hutan bagi Suku Anak Dalam (SAD)
perlu disiapkan sebagai kawasan keberlangsungan hidup SAD untuk memberikan
jaminan dan upaya memberikan kesetaraan sosial hingga kepastian hukum terhadap
keberadaan SAD.
Kawasan inilah yang akan diupayakan oleh Ketua DPRD Provinsi
Jambi, Edi Purwanto untuk dimiliki SAD. Disisi lain, Edi Purwanto mendorong
bagaimana memberikan program untuk menggerakkan kemandirian ekonomi bagi SAD.
Hal ini disampaikan oleh Edi Purwanto saat mendampingi
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat berkunjung ke Kabupaten Batanghari menemui
SAD beberapa waktu lalu. Edi Purwanto menyadari bahwa keberlangsungan hidup SAD
tidak hanya berdasar pada pemenuhan kesehatan, pendidikan dan sosial.
Namun, kelompok-kelompok SAD juga harus memenuhi kebutuhan
hidup mereka sehari-hari dengan kearifan lokal menurut mereka.
“Kita harus gerakkan ekonomi mandiri bagi mereka. Awalnya
kita tawari mereka untuk beternak kambing, sapi, kerbau, tapi ternyata dari
mereka itu tidak boleh, jadi haram menurut mereka kalau pelihara itu. Kita
diskusikan apa saja yang boleh dan itu akan kita penuhi,”tuturnya.
Nantinya, di dalam kawasan lahan yang disiapkan untuk SAD
akan disiapkan tempat tinggal, baik untuk mereka menetap maupun untuk mereka
Melangun dan itu masih dalam kawasan yang bisa dipantau. Sementara itu,
dikawasan tersebut juga akan disiapkan kawasan pertanian, peternakan dan
perikanan bagi SAD.
“Akan kita siapkan misalnya 10 atau 15 hektare untuk kawasan
permukiman, sekitar 40 atau 30 hektare itu nanti kita siapkan tempat perikanan,
karena mereka mau dan boleh kalau ternak ikan,”ucapnya.
Kita siapkan juga ternak burung puyuh, lebah madu, kemudian
perkebunan mereka maunya karet dan itu kita siapkan sesuai keinginan mereka dan
modelnya di dalam satu kawasan hutan,”pungkasnya.
Disisi lain, dari pemerintah pusat, disampaikan oleh Tri
Rismaharini bahwa pihaknya akan mengerahkan tim antropolog dan bekerjasama
dengan KKI Warsi. Hal ini dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada
kelompok-kelompok SAD.
Pada kunjungan ini, ada dua lokasi yang dikunjungi dan
bertemu dengan beberapa kelompok yakni Tumenggung Ngalembo, Tumenggung
Ngalembu, Tumenggung Jelitai, Tumenggung Nyenong, Tumenggung Minang dan
Tumenggung Ngirang.(*)