- Sah! Pemerintah Legalkan 45.000 Sumur Minyak Rakyat, BUMD-UMKM Resmi Jadi Pengelola
- Halo SMA Titian Teras: Mana Suaramu LAGI! Rekonstruksi Sekolah Unggul Jambi Menuju Kelas Dunia Modern di Era Global - Digital
- Kinerja Intermediasi Perbankan Yang Solid Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Peningkatan Akses Keuangan Daerah Untuk Perkuat Program Prioritas Pemerintah, OJK, Kemendagri, dan Kemenko Perekonomian Gelar Rakornas TPAKD 2025
- Bupati Dampingi Anggota DPR RI Komisi V Reses di Tanjab Barat
- Bupati Hadiri Rapat Paripurna Istimewa PAW DPRD Tanjab Barat
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Bupati Tanjung Jabung Barat H Anwar Sadat : Kemajuan Daerah Harus Dibangun Bersama Seluruh Elemen Masyarakat
- Bupati Anwar Sadat Perkuat Sinergi dengan Ditjen Pemasyarakatan Jambi
- Wabup Katamso Hadiri Haul Akbar dan HUT ke-35 Ponpes Saadatul Abadiyah
Diam-Diam ke Polda, Budiyako Mengaku Main-Main tapi Masuk Ruang Tipikor

Keterangan Gambar : Diam-Diam ke Polda, Budiyako Mengaku 'Main-Main' tapi Masuk Ruang Tipikor
Mediajambi.com- Ada yang menarik perhatian di Mapolda Jambi siang kemarin,Selasa (22/4). Sosok mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, Budiyako, tiba-tiba muncul dan masuk ke gedung penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor).
Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, ia terlihat tiba sekitar pukul 14.00 WIB. Saat dicegat oleh sejumlah wartawan di lobi gedung lama Mapolda, Budiyako tak banyak bicara. Ditanya soal maksud kedatangannya ke Polda, ia hanya menjawab santai, “Main-main be,” sambil tersenyum.
Namun, yang menarik, tak lama setelah itu, ia langsung naik ke lantai dua dan masuk ke ruang Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Jambi — tempat yang tentu bukan untuk sekadar "main-main".
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai kehadiran Budiyako.
Tim media masih mencoba menghubungi pihak berwenang untuk mengonfirmasi apakah kedatangannya berkaitan dengan penyelidikan tertentu atau sekadar kunjungan biasa.
Budiyako sendiri merupakan mantan legislator dari Fraksi Gerindra yang menjabat pada periode 2019–2024. Kehadirannya ke Polda tentu menimbulkan tanda tanya, mengingat ruang yang dituju adalah bagian yang menangani kasus-kasus korupsi. (*)