- Gubernur Al Haris: Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Kokohkan Semangat Nasionalisme
- Kafe yang Langgar Jam Operasional dan Sajikan Musik Keras akan Ditindak Satpol PP Kota Jambi
- Targetkan Adipura Kencana, Tapi ada 90 TPS Liar
- Pj Walikota Jambi Paparkan Strategi Penurunan Stunting di Hadapan Tim Penilai Provinsi
- Bangun Pedestrian Rp 21 Miliar di Kawasan Soemantri Brojonegoro dan Rumdis Walikota
- Sri Purwaningsih Menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT Kota Jambi Ke-78
- Desak Pengusaha Tanggungjawab Perbaikan
- Terkait Kasus Pengeroyokan di Jembatan Gentala Arasy, Masyarakat Seberang Kota Jambi dengan Kapolresta Lakukan Mediasi
- Pinto Kunjungi SMAN 1 Tanjung Jabung Barat, Pastikan Program Dumisake dan PIP
- Razia Tempat Hiburan Malam, Polisi Amankan 5 Positif Narkotika dan 1 Membawa Sajam
Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru
Keterangan Gambar : Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru
Mediajambi.com - Jemaah haji Indonesia 2024 akan mengenakan seragam batik dengan model dan warna baru. Seragam batik baru ini, jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, dan merupakan hasil Sayembara Desain Batik Haji pada 2023
Seragam batik untuk jamaah calhaj berwarna ungu tua dengan motif sekar arum sari berwarna putih yang disempurnakan dengan logo burung garuda di bagian tangan.
"Setelah 12 tahun batik jemaah haji tidak pernah berganti, mulai tahun ini menggunakan seragam batik baru," ujar Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Baca Lainnya :
Menurut Ali seragam batik ini lebih mencerminkan identitas Indonesia dan mudah dikenali oleh jemaah dari berbagai negara di dunia.
Sementara Dirjen PHU Hilman Latief mengungkapkan dalam rangka pengadaan batik haji ini, Kemenag melibatkan UMKM yang berada di berbagai daerah di Indonesia.
"Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 700 KM banyaknya jika dibentangkan. Dan kita melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya," kata Hilman Latief.
Batik baru jemaah haji Indonesia berwarna ungu bermotif Sekar Arum Sari, yang terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif ini mengambil filosofi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Batik ini lanjut direktur, akan dipesan bank penerima setoran kemudian diserahkan kepada jamaah. "Seragam merupakan batik cap bukan printing dengan bahan kain katun primisima dengan pewarna napthol dan garam diazo (pewarna sintetis)," ulasnya lagi.(*)