- Cetak Sejarah Baru. Timnas Indonesia lolos ke babak semifinal Piala Asia U23
- Gubernur Al Haris Beri Penjelasan Atas Capaian Pembangunan Pemprov Kepada Dewan
- Musrenbang RKPD 2025, Gubernur Al Haris: Pemprov Jambi Berhasil Menjaga Kestabilan
- Wagub Sani Harap GP Ansor Perkuat Sinergi Bersama Pemerintah Daerah
- Wagub Sani Apresiasi Peran TP PKK Beri Pelayanan Kepada Masyarakat
- Seremoni pelepasan jemaah Haji Indonesia dibatasi Cukup 30 Menit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan Gugus Tugas Bisnis dan HAM Provinsi Jambi
- Gubernur Al Haris: Pemprov Jambi dan Kabupaten/Kota Butuh Pembinaan KPK
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, H Hairan, Menghadiri Acara Halal Bihalal Santri Lirboyo
- Bupati Resmikan TPU Berkah Kecamatan Tungkal Ilir
Luput Dari Pengawasan, HIV dan AIDS di Kota Jambi Mencapai 59 Kasus.
Mediajambi.com- Ditengah maraknya kasus pandemi Covid-19 yang terjadi di Kota Jambi, pemerintah Kota Jambi seakan luput akan bahaya virus HIV dan AIDS yang mengancam masyarakat Kota Jambi.
Disampaikan, Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan, di tahun 2021 ini, terjadi peningkatan kasus mengenai virus HIV dan AIDS di Kota Jambi.
"Di tahun 2021 ini terjadi peningkatan kasus HIV dan AIDS baru sebanyak 59 kasus. Artinya ditengah pandemi Covid-19 kondisi ini tetap jadi masalah," katanya, Rabu, (27/10).
Baca Lainnya :
- Tinggal 52 Orang Pasien Covid-19 di Provinsi Jambi Masih Diisolasi0
- SKK Migas - Pertamina EP Jambi Berhasil Padamkan Api Sumur Illegal Drilling0
- Buka Rakor TP PKK dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Sekda Minta Sinergi Ditingkatkan0
- Ketua DPRD Muaro Jambi Hadiri Rapat Percepatan Pemulihan Ekonomi Dampak Covid 19 0
- Wagub Abdullah Sani Hadiri Maulid Nabi di Ponpes Amanatul Umma Biba Wirotho Agung, Rimbo Bujang0
Ia juga menyampaikan, potensi penularan virus HIV dan AIDS cukup besar. Karena ada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan, tidak menutup kemungkinan pekerja seks komersial jadi bertambah.
"Terjadi penurunan daya beli masyarakat, di samping kebutuhan meningkat. Sehingga berpotensi terjadinya seks komersial meningkat," jelasnya.
Selain itu, kasus penyalahgunaan narkoba juga meningkat. Sedangkan penularan virus HIV dan AIDS bisa melalui jarum suntik.
"BNN juga melaporkan transaksi narkoba meningkat ini menjadi pintu masuk (penularan HIV AIDS). Biasanya narkoba kawannya seks, lalu ada narkoba suntik yang beresiko penularan," ungkap Maulana.
Ia juga menjelaskan, saat ini pemerintah Kota Jambi lebih menfokuskan dalam upaya pencegahan penyebaran virus HIV dan AIDS yang terjadi.
"Pencegahan ini lebih menjangkau kepada kelompok-kelompok usia muda, seperti anak-anak muda, kelompok pariwisata dan sebagainya. Kita berikan pemahaman upaya pencegahan," ujarnya.
Kemudian, Maulana juga mengatakan, bagi masyarakat yang terkena virus HIV dan AIDS nantinya akan kita berikan obat.
"Kita tidak boleh diskriminatif. Kita akan berikan obat antiretroviral (ARV) untuk pengobatan," jelasnya.
Maulana juga menyampaikan, saat di Kota Jambi belum ada kasus kematian yang di akibatkan Karena HIV dan AIDS.
"Kalau meninggal karena kasusnya HIV dan AIDS tidak ada. Tapi kalau karena infeksi oportunistik ada," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan dari tahun 1999 sampai 2021 tercatat ada sekitar 1600 kasus terjadi akibat virus HIV dan AIDS di Kota Jambi.
Pada tahun 2019 angka HIV dan AIDS di Kota Jambi mencapai 141 kasus, dan tahun 2020 angka HIV dan AIDS di Kota Jambi mencapai 117 kasus. Sedangkan di tahun 2021 ini, dari bulan Januari sampai September tercatat ada sekitar 59 kasus yang terjadi di Kota Jambi.
"Di tahun 2021 ini, ada penambahan kasus sekitar 59 yang terkena virus HIV dan AIDS," ungkapnya.
Ida juga mengatakan, penyebaran virus HIV dan AIDS ini di dominasi oleh para remaja.
"Paling banyak remaja. Ada juga anak-anak. Maksudnya anaknya baru lahir, ibunya positif dan anaknya ikut positif," tutupnya.(*/Yen)