- Bupati Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri Secara Virtual
- Asian Agri Kenalkan Topaz, Bibit Sawit Unggul Andalan Petani Kelapa Sawit
- Program Ramadan UUS Maybank Indonesia, Ribuan Anak Yatim Terima Bantuan
- Serahkan Bantuan, Sekda Sapril Safari Ramadan ke Mendahara Ulu
- Wabup Robby Safari Ramadan ke Mendahara dan Serahkan Bantuan
- Sekda Sapril Tutup Safari Ramadan 2024 Pemkab Tanjabtim di Desa Simbur Naik
- Pelaksanaan Ibadah Haji 1446H Hanya Menggunakan Visa Haji
- Pesta Pernikahan Putri Sulung Gubernur Jambi Mengundang Antusiasme Ribuan Warga
- Pesta Pernikahan Putra Sulung Gubernur Jambi, Pesta Untuk Seluruh Masyarakat Jambi
- Semangat Hari Kartini 2024, Semangat Melawan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Pulang Kampung, Al Haris Disambut Adat dan Tradisi Khas Jangkat
Mediajambi.com - Gubernur Jambi H.Al Haris, beserta Istri Hj.Hesti Haris pulang ke kampung halamannya di Muara Madras, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Sabtu(13/11/2021).
Kedatangan Gubernur beserta istri di sambut hangat oleh masyarakat dan pemangku adat Muara Madras dengan Adat dan Tradisi Nenek Moyang Kampung halamannya. Selain Gubernur Jambi, hadir pula Zoztafia, M.Pd.I Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi dan Ir. Fajarman, M.Si yang menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin.
Seperti yang kita lihat, Gubernur diberi Lita Dari Kain untuk kepala, Parang di Pinggang dan diberi cangkul oleh pemangku adat Muara Madras.
Baca Lainnya :
- Hj Iin Kurniasih Harap PAUD di Kota Bangko Bisa menjadi Percontohan0
- Tinjau Ruas Jalan Talang Pudak-Suak Kandis, Gubernur Jambi : Selesaikan Secara Langsung0
- Peringati Hari Pahlawan, Gubernur Jambi Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Pahlawan0
- Hj Iin Kurniasi Sudirman Supervisi ke Kabupaten Merangin0
- Sayid Fuad Dinobatkan Keturunan Sultan Thaha Syaifuddin Sebagai Sultan Jambi0
Sedangkan Ibu Hesti juga diberi Tengkuluk dari Sarung (Kain) di kepala dan Kiding anyaman dari Bambu.
Dikatakan Tokoh Pemuda Jangkat, Hasan Mabruri "Mereka adalah putra-putra terbaik kecamatan Jangkat untuk memimpin negri, tentu mereka kita panggil pulang kemudian kita berikan simbol-simbol desa asal mereka. Kita beri cangkul, kita beri parang, dan kita beri ikat kepala. Dimana dulu saat orang tua kami, leluhur kami saat pergi kekebun, saat pergi kesawah itulah modal atau bahasa dusunnya "Pekai" yang dipakai untuk mencari nafkah" ujarnya.
"Hari ini kami berikan kepada mereka agar mereka ingat asal-usul mereka dan selama mereka memimpin, masyarakat Jangkat mendoakan mereka agar bisa berpihak kepada masyarakat luas, kepada rakyat kecil seperti asal usul mereka dulu" tutupnya. (mas)