Coffee Bean and Tea Leaf, Bagian Jollibee Foods Corporation Didesak Komitmen Bebas Kandang Baterai

By MS LEMPOW 29 Mei 2023, 09:06:07 WIB PERTANIAN
Coffee Bean and Tea Leaf, Bagian Jollibee Foods Corporation Didesak  Komitmen Bebas Kandang Baterai

Keterangan Gambar : Koalisi Internasional Desak Biji Kopi dan Daun Teh, Bagian dari Jollibee Foods Corporation untuk Terapkan Komitmen Bebas Kandang Baterai


Perusahaan restoran Asia terbesar dengan perkembangan paling pesat di dunia, Jollibee Group, yang menaungi Smashburger, Coffee Bean and Tea Leaf, Red Ribbon, Greenwich, Mang Inasal, dan Chowking, secara mengejutkan diperkirakan menggunakan 586.505.945 telur per tahun.

Mediajambi.com - “Bermunculannya komitmen bebas kandang baterai dari berbagai perusahaan di Indonesia menunjukkan keseriusan para perusahaan dalam memberikan produk terbaik untuk para konsumen,” ujar Dhiani Probhosiwi Manajer Kampanye Animal Friends Jogja, dalam siaran pers mereka terkait kampanye global Open Wings Alliance (OWA) . “Coffee Bean and Tea Leaf, salah satu merek milik Jollibee Foods Corporation yang beroperasi di Indonesia, masih tertinggal dalam komitmen bebas baterai. Sebagai perusahaan global, seharusnya Jollibee Foods Corporation bisa menunjukkan bahwa mereka pun mampu beradaptasi dengan trend global ini dengan meluncurkan komitmen bebas kandang baterainya.”

Baca Lainnya :

Perlakuan kekejaman terhadap ayam yang hidup dalam kandang baterai tidak dapat diterima, terutama pada saat masyarakat ini mulai menginginkan telur bebas kandang baterai karena alasan kesejahteraan hewan. Saat ini kesadaran masyarakat Indonesia akan isu ini sudah semakin meningkat, terbukti dengan semakin banyak bisnis di Indonesia yang berkomitmen untuk hanya memakai telur dari kandang bebas baterai.

Act For Farmed Animals (AFFA), persekutuan organisasi perlindungan satwa Animal Friends Jogja (AFJ) dan organisasi internasional Sinergia Animal, bersama Open Wings Alliance (OWA), persekutuan internasional yang bekerja untuk mengakhiri penderitaan ayam di seluruh dunia, meminta Jollibee Foods Corporation untuk membuat komitmen global penggunaan telur bebas kandang baterai, yang mencakup sub-brands-nya, yaitu Jollibee, Smashburger, Red Ribbon, Greenwich, Chowking, Mang Inasal, dan Coffee Bean and Tea Leaf.

Jollibee Foods Corporation merupakan perusahaan restoran dengan pertumbuhan paling pesat di dunia. Perusahaan ini beroperasi di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Tanpa adanya komitmen bebas kandang baterai yang dipublikasikan, perusahaan ini patut diduga ikut memberikan kontribusinya dalam pengurungan yang kejam terhadap jutaan ayam petelur di dalam kerangkeng sempit dan kotor. Diperkirakan, Jollibee Foods Corporation menggunakan 586.505.945 telur per tahun untuk semua merek mereka, termasuk Coffee Bean dan Tea Leaf. Karena Jollibee Foods Corporation dan sub-brand-nya terus saja mengambil keuntungan dari perlakuan kejam terhadap jutaan hewan, konsumen global kehilangan kepercayaan pada praktik-praktik yang mereka lakukan.

“Jollibee Foods Corporation mengakui tugas dan potensinya untuk memberikan dampak positif terhadap masalah keberlanjutan di industri makanan cepat saji. Namun, hingga saat ini Jollibee tidak mampu menunjukkan komitmen bebas baterai dan diduga sumber telur yang dipakai dalam produk-produknya memiliki kondisi yang mengerikan dan tidak manusiawi,” kata Caitlin Campbell, Koordinator Kampanye Global Open Wing Alliance. “Mendorong Jollibee untuk memajukan telur yang bebas sel baterai di Asia dan global merupakan langkah penting untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan etis, memastikan konsumen memiliki akses ke telur yang diproduksi secara manusiawi dan bertanggung jawab,” lanjutnya.

Hampir 70% ayam petelur di dunia berlokasi di Asia, tapi hanya 10.8% menggunakan sistem bebas kandang baterai. Open Wing Alliance telah melihat banyak sekali perkembangan bebas kandang baterai di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi Asia masih sangat tertinggal dalam hal kesejahteraan hewan. Praktik mengurung ayam di kandang sempit masih dianggap hal biasa, padahal praktik ini menimbulkan penderitaan bagi ayam, karena mereka tidak dapat melakukan perilaku alaminya, seperti merentangkan sayap atau bersarang.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Open Wing Alliance, kunjungi OpenWingAlliance.org. Ikuti perkembangan gerakan bebas kandang baterai di Twitter @GlobalCageFree.

Kontak Media

Dhiani Probhosiwi, Manajer Kampanye Animal Friends Jogja | 085946688507 | afjcampaign@gmail.com | www.cagefreeindonesia.org

Tentang Open Wing Alliance

Open Wing Alliance merupakan persekutuan organisasi global yang melindungi satwa yang berfokus untuk menciptakan kesatuan depan dalam kampanye kami untuk mengakhiri penderitaan terhadap ayam di seluruh dunia. Aliansi ini didirikan pada tahun 2016 oleh   The Humane League dan telah berkembang menjadi kekuatan global dengan 80 anggota organisasi yang mengubah cara perusahaan terbesar dunia memperlakukan satwa dan menetapkan standar baru terhadap kebijakan kesejahteraan hewan perusahaan secara lokal—di setiap pasar utama—dan secara global.

Tentang Animal Friends Jogja

Animal Friends Jogja (AFJ) adalah organisasi nirlaba yang dibentuk pada tahun 2010 dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak dan perlindungan hewan di Indonesia. AFJ adalah bagian dari Liga Anggota OIPA / Organizzazione Internazionale per la Protezione degli Animali (An International Organization for Animal Protection Associated with the United Nations Department of Public Information), anggota perkumpulan Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Act for Farmed Animals, dan Open Aliansi Sayap (OWA). Pada tahun 2016, AFJ mulai mengkampanyekan isu kesejahteraan hewan ternak dan menjadi LSM yang pertama menyembuhkan isu tersebut di Indonesia.

Tentang UU Hewan Ternak

Act for Farmed Animals (AFFA) adalah kampanye bersama yang dilakukan oleh NGO Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal untuk mengurangi penderitaan hewan ternak di Indonesia dan mendorong pilihan makanan yang lebih bijaksana dan penuh kasih.(***)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment