- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
DPRD dalam Waktu Dekat Akan Ungkap PPDB,Kepsek SMA Di Anjurkan Mengaku Saja

Keterangan Gambar : DPRD dalam Waktu Dekat Akan Ungkap PPDB,Kepsek SMA Di Anjurkan Mengaku Saja
Mediajambi.com – Rendra Ramadhan Usman, anggota DPRD
Provinsi Jambi, mengungkapkan rasa tidak puasnya atas rapat yang baru saja
diadakan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Sebagai anggota Komisi IV yang bertanggung jawab atas bidang
pendidikan, ia bertekad untuk menyelenggarakan rapat lanjutan.
Rapat ini akan tetap melibatkan berbagai pihak, termasuk
Dinas Pendidikan Provinsi, panitia PPDB, Kabid SMK, Kabid SMA, kepala sekolah,
dan operator sekolah.
Tujuannya adalah untuk menginvestigasi adanya kemungkinan
suap yang berkaitan dengan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun
2024 di SMA negeri yang berada di Kota Jambi.
Praktik dugaan suap ini yang dilakukan oleh beberapa oknum
kepala sekolah, melibatkan jumlah yang cukup signifikan, yaitu antara Rp5 juta
hingga Rp25 juta, tidak termasuk seragam yang sekitar Rp1,5 juta.
DPRD bakal mengungkap dan membersihkan praktik tidak etis
tersebut, baik dalam jalur zonasi maupun jalur prestasi akademik dan
non-akademik.
“Kami ingin memastikan keaslian dari setiap piagam yang
diajukan,” ujar Sekretaris Fraksi PKS ini pada Senin malam, 8 Juli 2024.
Dewan yang dikenal lantang menyuarakan aspirasi masyarakat
itu mencurigai adanya praktik pembuatan piagam atau sertifikat olahraga dan
tahfiz quran palsu yang bertujuan untuk meningkatkan nilai calon siswa agar
mereka dapat diterima melalui jalur prestasi.
Rendra mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan
melaporkan segala bentuk kecurangan ke kantor DPRD, sebagai lembaga yang
memiliki fungsi pengawasan. Dia juga meminta agar aparat penegak hukum,
termasuk polisi dan kejaksaan, untuk proaktif dalam menyelidiki kasus ini.
“Kami minta kepada kepolisian dan kejaksaan agar bersiap
menerima laporan dari masyarakat demi terwujudnya negara yang bersih,” tegas
Rendra.
Usai rapat sebelumnya, Ketua Komisi IV Fadli Sudria berkata
bahwa rapat tersebut menindaklanjuti dugaan manipulasi data yang berawal dari
laporan warga.
“Piagam tidak ada tapi diada-adakan, sementara yang benar-benar
prestasi tersingkir oleh nilai poin. Seharusnya sekolah test lagi jika anak
tersebut misalkan dia seorang tahfiz quran, jangan serta merta percaya dengan
sertifikatnya,” ujar Fadli.
Jika pemalsuan itu terungkap nantinya dalam rapat lanjutan,
maka calon siswa harus didiskualifikasi.
“Bukan hanya calon siswa, operator maupun kepala sekolah
harus mengundurkan diri atau bersedia menerima sanksi hukum, sekaligus menjadi
bahan pertimbangan Gubernur Jambi dalam menentukan kepala dinas dan kepala
sekolah kedepan,” kata Fadli.
Secara terpisah, Lurah Simpang IV Sipin Kota Jambi, Saidina
Usman juga merasa kecewa dengan sistem zonasi PPDB. Kekecawaan itu berasal dari
aduan nasib warganya yang tinggal tak jauh dari SMAN 5 Kota Jambi namun tidak
diterima di sekolah tersebut.
Lurah yang dikenal tegak lurus membela kepentingan
masyarakat ini bahkan menduga adanya domisili siluman.
“Saya minta Diknas Provinsi dan Inspektorat periksa Kepsek
SMA 5. Saya dak yakin jalur Zonasi SMA 5 anak-anak yang memang masuk Zona,”
ujarnya.(*)