- Korupsi Senilai Rp8,75 Miliar, Kejaksaan Tahan Kepala BRI Kayu Aro
- Perlu Kerjasama Antar Instansi untuk Atas Persoalan Kesejahteraan Sosial
- Sri Purwaningsih Memimpin Pengambilan Sumpah Janji Pejabat Fungsional Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Jambi
- Di PKS, Romi Hariyanto Bacagub Pertama Ambil Formulir Penjaringan Cakada
- Nekad Edarkan Narkoba Jenis Sabu, Petani di Batanghari Ditangkap Polisi
- Jaksa Jadi Irup Peringatan Hardiknas di SMK 1 Kota Jambi, Radyan: Jaksa Berkewajiban Ingatkan Siswa Tentang Bahaya Kenakalan Remaja
- Peringatan Hardiknas di SMKN 4 Kota Jambi, Jaksa Budi: Siswa Tugasnya Belajar dan Jangan Salah Pergaulan
- Hardiknas 2024: Pinto Tekankan Peran Pendidikan dalam Meningkatkan IPM Jambi
- Dari Kampung Ivi Hamad, Merauke, TNI AD Dukung Ketahanan Pangan
- Siginjai 2024: Perayaan Baru Ekonomi dan Keuangan Syariah Jambi Bergelora
Duh!!! Sulitnya Memberi Pemahamanan Kepada warga
Keterangan Gambar : Sekretariat penanganan Covid-19, Rt 49 Kenali Asam Bawah
DEMIKIAN yang dikeluhkan Ketua RT 49 Kelurahan Kenali Asam bawah, Kecamatan Kota Baru, Jambi Suparyono. Pasalnya selama lebih setahun belum ada warga yang terpapar Covid-19, dan dalam beberapa minggu belakangan ini dua keluarga terpapar dan harus diisolasi di Bapelkes Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi.
“Kita sebenarnya telah dianugerahi kampung tangguh Covid-19 oleh Polresta Jambi. Karena warga dinggap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dari pemerintah. Dan tahu-tahu ada du keluarga yang terpapar dan tidak melapor, dan tidak jujur,” ucapnya.
Baca Lainnya :
- Delapan Korban Kapal Tenggelam Meninggal Dunia 0
- Kapolda Jambi: 685 Personil Polda Jambi Disiagakan TPS PSU Pilkada Serentak0
- BPJS Kesehatan Gerak Cepat Tangani Kasus Penawaran Data di Forum Online0
- Polda Jambi Kerahkan 1.360 Personel Untuk Pengamanan PSU0
- Mutiara, Atlet Dayung Jambi Bangga Lolos ke Olimpiade0
Dikatakannya jika warga disiplin mematuhi protokol kesehatan niscaya tidak akan terpapar. “Warga diminta memakai masker keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan tidak berkerumun. Eh ternyata diluar sana mereka tetap berkerumun,” ucapnya.
Sebab, jauh sebelum pandemi warga Rt 49 sudah disiplin mejaga kebersihan. Seperti mencuci tangan sebelum masuk rumah. Karena disetiap rumah yang ada di Rt ini sudah ada tempat cuci tangan. "Program cuci tangan sebelum masuk rumah telah berlangsung sejak tahun 2018 lalu. Saat itu kita menjadi juara kampung Bantar tingkat Kota Jambi dan kebiasaan itu telah mengakar ditengah masyarakat," jelasnnya.
Karena menurutnya bila ada satu saja warga yang terpapar, maka dipastikan satu keluarga terkonfirmasi. "Saya menghimbau kepada seluruh warga agar mematuh protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah. Keluar rumah pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan tidak berkerumun," ungkapnya lagi.
“Mereka yang terpapar langsung saya laporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan Swab. Sehingga cepat ditangani seluruh keluarga yang kontak serta juga harus di Swab. Maka dari itu saya ingatkan kepada warga agar menjaga kebersihan yang merupakan sebagian dari iman,” ujarnya.
Selanjutnya dia berharap kepada seluruh warga apabila ada yang keluar daerah wajib melakukan swab tujuannya supaya tidak ada lagi warga yang terpapar. “Saya intruksikan kepada tim penanganan Covid-19 untuk melacak siapa-siapa saja yang melakukan perjalanan keluar daerah,” ungkapnya.
Dikatakan pandemi covid-19 yang meningkat khususnya di wilayah Kota Jambi. Diketahui selama bulan ramadhan kasus covid-19 meningkat drastis dari biasanya. Tak menutup kemungkinan pasca hari Raya Idul Fitri peningkatan kasus covid-19 akan bertambah. Dengan hal itu, pihaknya memperketat prokes di tengah masyarakat.
Perketat prokes
Walikota Jambi, Syarif Fasha mengatakan bahwa, sebagian besar pusat perbelanjaan sudah melaksanakan prokes. Pemkot juga akan memanggil kepada seluruh pengelola untuk mengantisipasi H-7 Idul Fitri yang nantinya terdapat lonjakan konsumen yang berbelanja.
"Ini harus diantisipasi jangan sampai terdapat klaster baru Covid-19. Maka dari itu kami akan mengumpulkan pengelola," ungkapnya.
Fasha berpesan kepada seluruh masyarakat Jambi yang sedang berbelanja, agar tidak menurunkan ataupun melepaskan masker, menjaga jarak dan menghindari kontak fisik di kerumunan.
Kepada pelaku usaha, Fasha mengingatkan, jangan sampai saat operasi yustisi membuat tempat usaha ditutup. "Hindari hal tersebut, patuhi protokol kesehatan. Kami akan memberikan relaksasi ekonomi sebanyak-banyaknya dengan tetap mematuhi prokes, karena aturan tersebut tidak bisa di tawar satu mili meter," jelasnya.
Fasha menambahkan bahwa, operasi yustisi akan terus dilakukan. Karena diketahui masih banyak pengusaha yang melanggar aturan hingga dilakukan penutupan.
"Penutupan tempat usaha yang dilakukan merupakan shock terapi bagi pelaku-pelaku usaha bahwa tidak ada kompromi-kompromi di sini. Sekali melanggar mereka akan dikenakan denda, dan apabila masih berlanjut, maka akan kita tutup permanen usaha tersebut," pungkasnya. (maas)