- Cerita Srikandi Perubahan, Dari Lapas kini Buka Lapangan Kerja
- Inflasi Provinsi Jambi 0,32 pada Maret 2025, Andil Terbesar Disumbang Tarif Listrik
- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
Edi Purwanto: Kita Minta Sumur Itu di Audit, Berapa Yang Berfungsi dan Tidak

Keterangan Gambar : Edi Purwanto: Kita Minta Sumur Itu di Audit, Berapa Yang Berfungsi dan Tidak
Mediajambi.com- Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto
meminta agar ratusan sumur bor yang ada untuk menanggulangi terjadinya
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tanah gambut untuk diaudit. Hal ini
disampaikan oleh Edi Purwanto terkait dengan adanya sekitar 500 sumur bor yang
tersebar dibeberapa daerah di Provinsi Jambi.
Edi Purwanto meminta agar proses audit harus dilakukan,
sehingga ketika terjadi karhutla di titik lokasi sumur bor itu bisa
dimanfaatkan untuk penangganan Karhutla. Sebanyak 500 unit sumur bor yang
tersebar di provinsi Jambi, diantaranya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi.
"Kita minta agar sumur bor yang diadakan untuk
penanggulangan Karhutla ini diaudit, tujuannya apa, ini bisa kita petakan
berapa banyak sumur bor yang berfungsi dan tidak berfungsi sehingga dapat kita
manfaatkan jika sewaktu-waktu terjadi Karhutla di sekitar titik sumur bor
tersebut," ujarnya.
Selain berada di titik rawan Karhutla, sumur bor tersebut
juga masuk ke dalam peta indikatif restorasi. Edi Purwanto juga menerangkan
bahwa ada Tim Restorasi Gabut Daerah (TRGD) dan diharapkan melalui Tim TRGD ini
juga bisa berkolaborasi dalam penangganan Karhutla.
"Karenakan memang yang berjibaku punya tanggungjawab
itu TNI dan Polri, dan kalau mereka yang menjadi leading sektornya TRGD, saya
yakin kualitas nya bagus,"pungkasnya.(*)