- Gubernur Al Haris: Pemerintah Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
- Wagub Sani Dukung Pengembangan Kekayaan Intelektual Melalui Kanwil Kementerian Hukum Jambi
- Cerita Srikandi Perubahan, Dari Lapas kini Buka Lapangan Kerja
- Inflasi Provinsi Jambi 0,32 pada Maret 2025, Andil Terbesar Disumbang Tarif Listrik
- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
Edi Purwanto: Komitmen Kami Bela Masyarakat Tidak Pernah Surut, Termasuk Konflik Lahan.

Keterangan Gambar : Edi Purwanto: Komitmen Kami Bela Masyarakat Tidak Pernah Surut, Termasuk Konflik Lahan.
Mediajambi.com- Ketua DPRD Jambi, Edi
Purwanto temui puluhan masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa di depan
kantor DPRD Provinsi Jambi, Selasa malam (26/9).
Puluhan masyarakat tersebut merupakan
petani hingga anak-anak dengan membawa tuntutan untuk penyelesaian konflik
lahan diwilayah Kumpeh dan meminta untuk dilakukan pembebasan terhadap beberapa
warga yang kini ditahan di Polda Jambi.
Tidak hanya menemui masyarakat, pada
kesempatan ini Edi Purwanto juga berdialog langsung dengan masyarakat untuk
mendengarkan keluh kesah yang menjadi tuntutan masyarakat selama ini. Selain
soal penyelesaian lahan, masyarakat secara langsung meminta agar Edi Purwanto
membantu masyarakat yang kini ditahan di Polda Jambi.
Disisi lain, Edi Purwanto secara terbuka
menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa menemui masyarakat yang sejak
siang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi. Edi
Purwanto menerangkan bahwa dirinya harus memimpin rapat di DPRD Jambi.
"Pertama saya minta maaf kepada bapak
ibu semua, bukan tidak ingin menemui bapak ibu sekalian, tapi karena satu sisi
kami tengah membahas anggaran dan ini juga penting untuk masyarakat provinsi
jambi termasuk kepentingan bapak ibu sekalian,"ucapnya.
Disisi lain, dihadapan seluruh masyarakat
Edi Purwanto secara tegas mengatakan bahwa kasus-kasus konflik lahan di
Provinsi Jambi menjadi priortitas penyelesaian. Termasuk penyelesaian konflik
lahan berkaitan dengan PT PT FPIL (Fajar Pematang Indah Lestari) dan eks PT RKK
(Ricky Kurniawan Pertapersada).
"Satu hal yang perlu diketahui bahwa
ada tujuh prioritas penyelesaian konflik lahan dari 218 konflik dan itu
termasuk yang saat ini menjadi perjuangan bapak ibu semua, yakni ada RKK, FPIL,
Kaswari, DAS dan lainnya dan itu menjadi prioritas penyelesaian oleh ATR
BPN,"tegasnya.
"Jadi bukan kami diam saja, kami juga
prihatin dengan konflik-konflik lahan yang terjadi dan yang paling banyak dirugikan
itu masyarakat. Sekali lagi komitmen kami DPRD Jambi membela masyarakat tidak
pernah surut,"tambahnya.
Disisi lain, pada kesempatan ini dikatakan
oleh Edi Purwanto bahwa dirinya bersama dengan unsur Forkompimda dalam hal ini
Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda Jambi, dan Kepala ATR BPN Jambi terkait dengan
langkah-langkah cepat dan konkrit dalam penyelesaian konflik lahan.
"Tadi saya sudah bicara juga dengan
kesbangpol dan tanggal 3 Oktober ini akan dilakukan pendalaman terhadap tiga
perusahaan diantaranya RKK dan FPIL dan insha allah akan dilihat,
diidentifikasi petanya seperti apa,"terangnya.
Sementara itu, pada kesempatan ini Edi
Purwanto juga mengharapkan komitmen bersama seluruh masyarakat untuk
bersama-sama menyelesaikan persoalan konflik lahan ini. Ia berharap
penyelesaian konflik lahan ini dilakukan dengan tetap menjaga keamanan dan
ketertiban bersama.
"Untuk itu saya berharap kita semua
berkomitmen untuk menyelesaikan konflik lahan ini, karena tidak bisa saya
sendiri tentu harus bersinergitas dengan semua pihak termasuk kepercayaan
masyarakat untuk kita sama-sama menyelesaikan konflik lahan
ini,"pungkasnya.(*)