- Geopark Merangin: Di Antara Pengakuan Dunia dan Menakar Keseriusan Pemerintah Daerah
- Wamen Ratu Ayu Tinjau SPPG, Hj Hesti Haris Tegaskan Komitmen PKK Perkuat Gizi Keluarga
- Gubernur Al Haris Dampingi Menteri Transmigrasi Bahas Penyelesaian Permasalahan TSM IV Gelam Baru
- Gubernur Al Haris Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Kesatuan dalam Memajukan Bangsa dan Daerah
- Wamen BKKBN Apresiasi Upaya Kota Jambi Tekan Stunting Lewat Inovasi Daerah
- Anak Istimewa Meriahkan Peringatan Hari Anak Nasional d Kota Jambi, Walikota Beri Apresiasi Khusus
- Polsek Jelutung ungkap Peredaran Narkoba Sistem Tempel, tiga orang Diamankan
- Maulana Perintahkan Copot Iklan Minol, Peringatan Keras Diberi untuk Pelaku Usaha
- Zalman Rangkul Warga Raup Jutaan dari Kelola Sampah Organik
- Klarisa lifter putri Jambi lolos seleknas Sea Games 2025
Inflasi Provinsi Jambi Bulan Mei 2024 Terkendali dan Mendekati Sasaran Menjadi Sebesar 3,55%

Keterangan Gambar : Inflasi Provinsi Jambi Bulan Mei 2024 Terkendali dan Mendekati Sasaran Menjadi Sebesar 3,55%
Mediajambi.com- Inflasi Provinsi Jambi pada Bulan Mei 2024 sebesar
0,19% (mtm), lebih tinggi dibandingkan realisasi nasional yang mengalami
deflasi sebesar -0,03% (mtm). Secara tahunan
tercatat sebesar 3,55% (yoy), lebih tinggi dibandingkan laju inflasi
nasional sebesar 2,84% (yoy).
Berdasarkan
komoditasnya, jenis barang/jasa yang mendorong inflasi disumbangkan oleh cabai
merah, bawang merah, emas perhiasan, kopi bubuk dan cabai hijau.
Peningkatan harga Cabai Merah, Cabai Hijau dan Bawang Merah
didorong oleh peningkatan harga dari daerah pemasok (Jawa, seperti Tegal dan
Brebes) karena terjadinya gagal panen dan penurunan pasokan komoditas.
Peningkatan harga Kopi Bubuk didorong oleh berkurangnya pasokan komoditas
sehubungan dengan kondisi cuaca hujan yang menyebabkan banjir dan tanah longsor
sehingga menyebabkan penurunan produksi kopi di daerah pemasok (Kabupaten
Kerinci). Lebih lanjut, Peningkatan harga emas perhiasan sejalan dengan
peningkatan harga emas dunia selaku safe heaven assets di tengah meningkatnya
tensi geopolitik global. Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh
penurunan Beras, Kentang, Tarif Kendaraan Travel, Ikan Nila, dan Angkutan
Udara. Penurunan harga Beras dan Kentang terjadi sejalan dengan penurunan harga
komoditas di petani seiring dengan masuknya periode panen padi pada sejumlah
daerah penghasil seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Penurunan harga komoditas
Ikan Nila diindikasi oleh terjadinya normalisasi seiring dengan membaiknya
persediaan pasokan komoditas sehubungan dengan telah tertanganinya kendala
cuaca yang sempat mengganggu produktivitas tangkapan dan jalur distribusi
komoditas. Lebih lanjut, penurunan tarif kendaraan travel dan angkutan udara
disebabkan oleh normalisasi harga komoditas pasca berlalunya HBKN Idul Fitri
1445 H yang merupakan salah satu periode puncak mobilitas masyarakat sepanjang
tahun 2024.
Rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah
sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan: inflasi 0,29% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,46% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,22% (yoy)
Cabai Merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar di
Kota Jambi dengan andil 0,19%. Diikuti Bawang Merah (andil 0,09%), Kopi Bubuk
(andil 0,04%), Petai (andil 0,03%), dan Kangkung (andil 0,03%). Disisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan
oleh penurunan harga Beras (andil -0,07%), tarif Kendaraan Travel (andil
-0,06%), Angkutan Udara (-0,05%), Angkutan Antar Kota (-0,04%) dan Kentang
(-0,04%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,67% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 2,26 % (ytd)
Tahunan: inflasi 3,45% (yoy)
Di Kabupaten Bungo, Cabai Merah merupakan komoditas
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,20%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu Emas Perhiasan (andil 0,13%), Nasi dengan Lauk (0,08%), Bawang Merah
(andil 0,08%) dan Daging Ayam Ras (0,08%).
Namun demikian, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga Tomat
(andil -0,06%), Kentang (andil -0,06),
Ikan Nila (andil -0,04%), Tarif Kendaran Travel (andil -0,03%) dan Udang Basah
(andil -,03%).
Kabupaten Kerinci:
Bulanan: inflasi -0,34% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 3,16% (ytd)
Tahunan: inflasi 4,74% (yoy)
Cabai Merah merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar
dengan andil sebesar 0,38%. Diikuti dengan Bawang Merah (andil 0,20%), Cabai
Hijau (andil 0,13%), Terong (andil 0,05%) dan Buncis (andil 0,04%). Namun
demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga Beras (andil
-0,17%), Ikan Nila (andil -0,15%), Kentang (andil -0,11%), Daging Ayam Ras
(andil -0,09%) dan Pisang (andil -0,08%).
Ke depan, Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami inflasi
sehubungan dengan belum pulih dan stabilnya sejumlah komoditas pangan strategis
pasca terjadinya banjir, dan tanah longsor baik di Provinsi Jambi maupun pada
beberapa daerah pemasok seperti Sumatera Barat dan Jawa Tengah yang
diperkirakan memberi efek rambatan pada beberapa kota/kabupaten IHK di Jambi.
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah
daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (Murah) serentak
untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi,
dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.(*)