Masyarakat Ulu Gedong Sholat Tarawih di Mesjid Menggunakan Perahu

By MS LEMPOW 16 Mar 2024, 09:55:52 WIB RAGAM
Masyarakat Ulu Gedong Sholat Tarawih di Mesjid Menggunakan Perahu

Keterangan Gambar : Masyarakat Ulu Gedong Sholat Tarawih di Mesjid Menggunakan Perahu


Mediajambi.com - Shalat Tarawih di Mesjid Riyadhul Abidin, di Kelurahan Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi,  kini viral. Karena masyarakat setempat harus menggunakan perahu akibat kawasan mereka terendam banjir.

Bahkan, suasana unik tersebut masuk dalam siaran berita di salah satu Chanel televisi berbahasa Inggris, Sea Today.

    Video berita Chanel tersebut saat ini viral di medsos terutama di WhatsApp grup. "Sholat Taraweh dimasjid di Jambi Kota Seberang, ditengah suasana banjir yg lama belum surut... Masuk TV Amerika," begitu informasi yang beredar.

    Sebelumnya suasana masyarakat menggunakan baju Koko berperahu, lalu  menambatkan perahu di depan mesjid,dan melaksanakan sholat tarawih  viral lewat video di akun TikTok @kausaradinata.

    Video momen tersebut menarik perhatian warganet karena terbilang unik dan berbeda. Biasanya orang berjalan kaki ke mesjid, namun di seberang kota Jambi ini harus berperahu di malam hari pula.

    Video ini ditonton oleh lebih dari 5 juta orang dan mendapat komen dari jutaan netizen. "Kalau biasanya keluar mesjid nyari sandal, disini nyari perahu," tulis salah satu netizen yang menilai keunikannya. Ada pula yang heran karena banyak orang memiliki perahu disana. Bahkan tidak sedikit yang ingin ikut merasakan vibes shalat tarawih disana. Dan banyak juga netizen yang juga memberikan semangat kepada warga setempat.

    Selama bulan Ramadhan 1445 H ini, warga setempat memang terpaksa harus menggunakan perahu untuk melaksanakan sholat wajib maupun sholat tarawih di Mesjid. Pasalnya sejak tiga bulan lalu, air merendam jalan dan halaman  rumah penduduk di seberang Kota Jambi itu.

    Bagi warga setempat, meski dikepung banjir tidak menghalangi langkah mereka untuk beribadah. Walau harus ke mesjid menggunakan perahu, tetap mereka jalankan. Dan rutinitas ibadah di bulan Ramadhan, seperti tarawih dan tadarusan tetap berjalan seperti biasa.

    Tidak hanya ke mesjid, banyak aktivitas lainnya terpaksa mereka lakukan menggunakan perahu, termasuk untuk belanja ke warung. Kawasan perkampungan yang berada di tepi Sungai Batanghari itu menjadi langganan banjir setiap kali air sungai Batanghari meluap. Karena itu, rata rata rumah disana berbentuk rumah panggung dan setiap rumah memiliki perahu yang ditambah di bawah rumah panggung.(*)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :